Materi Produk Kreatif Kewirausahaan Bab 4 Desain Produk Barang/Jasa

http://smkindonesia1.blogspot.com
Materi Produk Kreatif Kewirausahaan Bab 4 Desain Produk Barang/Jasa

BAB 4 DESAIN PRODUK BARANG/JASA

KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual, konseptual, operasioanl lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Kontruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Kontruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas sepsifik secara mandiri.

KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis Konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa
4.5 Membuat desain/prototype dan kemasan produk barang/jasa

APERSEPSI
Di dalam dunia wirausaha produk kreatif bangunan, sebelum dijual dalam jumlah banyak pada para konsumen atau pembeli, maka dibuat desain atau prototype-nya dahulu. Tujuan supaya para pembeli yang akan memakainya dalam pembuatan bangunan bisa memilih desain prototype-nya yang diinginkan. Jadi langkah selanjutnya setelah dilakukan analisis dan peluang dan menentukan jenis usaha, yaitu membuat prototype produk kreatif bangunan. Proses prototyping ini penting mengingat ke depannya perkembangan usaha akan makin wirausahawan akan mengetahui sejuah mana tertarik pada desain/prototype dan produk kreatif yang dibuat. Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai desain/prototype produk barang/jasa pelajarilah bab berikut ini!

MENGAMATI
Amatilah mengenai selera konsumen atau pembeli terhadap Desain/prototype produk kreatif bangunan yang kekinian. Untuk mendukung pengamatanmu pelajarilah buku teks maupun sumber yang relevan!

A. Konsep dalam Prototype
Prototype adalah contoh yang mewakili sebuah model suatu produk. Prototype berfungsi sebagai alat uji suatu konsep atau proses suatu produk sebelum produk kreatif tersebut dibuat dan diperbanyak dan kirim pada konsumen, yaitu sedang membuat bangunan. Prototype biasanya digunakan sebagai alat evaluasi atas desain baru yang dibuat oleh suatu usaha produk kreatif bangunan. Nantinya, Prototype tersebut akan dianalisis secara sistematis. Prototype adalah penyajian data berbasis praktik, bukan teori, bisa juga berwujud potongan desain sebuah karya produk kreatif. Prototype pengejawantahan suatu teori. Dalam sebuah usaha produk kreatif bangunan, perancangan Prototype merupakan langkah yang terdapat di antara formalisasi dan evaluasi sebuah ide.
Kata “Prototype” berasalh dari bahasa Yunani yang berarti “Bentuk primitive”. Kata tersebut merupakan bentuk netral dari kata Yunani yang berarti “asli, primitif”.

1. Prototype dapat digunakan dalam Usaha Produk Kreatif Bangunan
Berikut ini keuntungan-keuntungan dalam menerapkan Prototype pengujian daya tahan bentuk usaha produk kreatif bangunan.

a. Prototype dapat digunakan sebagai alat uji dan penyempurnaan suatu desain produk kreatif bangunan
Ide-ide kita akan bekerja dengan sempurna di dalam semua aspek perencanaan. Namun, ketika kita mulai mewujudkannya secara fisik, kita akan menemukan kekurangan dalam bentuk produk yang kita buat. Itulah sebabnya Prototype dapat digunakan untuk menguji fungsionalitas ide kita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang salah dengan ide yang kita ciptakan sampai kita mengeksekusinya menjadi bentuk yang nyata.

b. Prototype berfungsi untuk menguji performa Produk Kreatif Bangunan
Prototype berfungsi untuk menguji performa berbagai bentuk perencanaan. Misalnya, kita mungkin membuat gypsum dengan cetakan atau membuat loster. Dari situ kita lihat apakah hasilnya cukup kuat dan berestetika tinggi. Jika performa bagus, tentu konsumen akan menyukai dan membelinya.

c. Prototype merupakan alat bantu deskripsi sebuah produk
Dengan adanya Prototype, kita akan lebih mudah dapat mendiskripsikan bentuk produk kita. Contohnya, dengan Prototype kita akan mengetahui berbagai macam jenis dan motif dan produk kreatif yang dibuat.

d. Prototype dapat membuat orang lain menganggap serius bisnis kita
Ketika akan berbisnis produk kreatif bangunan dengan memiliki banyak desain/ Prototype produk maka membuat bisnis kita terkesan sangat serius dan pihak pembeli sangat antusias dalam bermitra dengan kita. Akibatnya, kita akan dipandang sebagai wirausaha produk kreatif bangunan yang professional yang memiliki tujuan nyata, bukan hanya seorang penemu dengan ide potensial.

2. Rancangan Tahap Pembuatan Prototype dalam Produk Kreatif Bangunan
Prototype merupakan hasil dari pengembangan sebuah Prototype. Untuk membuat Prototyping ini, sebagai tahap awal harus membuat desain-desain yang kemudian dipilih yang kemudian dipilih dan ditetapkan menjadi suatu desain untuk dibuat Prototypingnya. Proses pembuatan desain ini sangat penting dalam proses Prototype. Proses desain ini dikategorikan ke dalam beberapa tahapan sebagai berikut.

a. Tahap mengumpulkan ide
Tahap mengumpulkan ide biasanya dilakukan dengan teknik brainstorming, yaitu teknik melakukan diskusi dan diambil kesimpulan terbaik untuk menetapkan sebuah konsep dan motif produk kreatif yang kita inginkan dan akan disukai pembeli, khususnya yang sedang akan membuat bangunan.

b. Tahap Perumusan Aspek-Aspek Fisik dalam Usaha Produk Kreatif Bangunan
Tahap perumusan aspek-aspek fisik, seperti bahan yang dipakai pemilihan tempat dalam mencetak , aspek cuaca untuk mengeringkan cetakan dan lain sebagainya.

c. Tahap pendesainan
Pada tahap ini sebuah desain produk kreatif yang akan dibuat. Setelah selesai mendesain maka dibuat desain cetakan dan kemudian cetakan yang nyata untuk membuat produk kreatif tersebut.
Konsep desain ini berawal dari suatu pengumpulan gagasan dalam proses brainstorming. Dalam proses ini, semua ide desain ditampung dan harus dilengkapi dengan rumusan persyaratan keinginan konsumen, derajat kelayakan badan usaha, dan spesifikasi produk kreatif yang diinginkan oleh konsumen.
Setelah dipilih dari beberapa gagasan yang muncul, maka selanjutnya akan dibuat rancangan fisiknya. Adapun rancangan fisik ini merupakan proses pembuatan desain awal. Dalam tahap pendesainan awal ini, dijelaskan mengenai konsep rancangan Prototype produk kreatifnya, aspek-aspek fisiknya, serta rancangan produk kreatif bangunan yang dipilih.
Apabila rancangan-rancangan tersebut telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan dan memenuhi spesifikasi dan kelayakan, maka akan dihasilkan sebuah desain akhir. Setelah itu, akan memasuki fase aplikasi. Pada fase aplikasi ini, dilakukan pemeriksaan kelengkapan alat-alat produksi yang tersedia atau dimiliki oleh seorang wirausaha di bidang produk kreatif bangunan. Selanjutnya, perlu dilakukan penelitian apakah tenaga kerja yang sudah dapat melakukan pengerjaan produk kreatif bangunan tersebut berdasarkan desain yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, akan melangkah pada tahap uji coba dengan melakukan pengujian penjualan pada masyarakat/pasar yang kemudian tanggapan dari pasar tersebut akan dibuat evaluasinya.

3. Konsep Desain Pengemasan sebagai Bentuk MarketingPengemasan usaha produk kreatif bangunan pada dasarnya menjadi media marketing bagi suatu usaha yang bergerak di bidang pembuatan produk kreatif kebutuhan dunia bangunan tersebut. Pengemasan merupakan komponen paling penting untuk lebih membuat suatu badan usaha menjadi menarik dan tentu saja dapat menggaet calon konsumen. Sebagai contoh, dalam usaha produk kreatif bangunan di sini kita dapat membuat kemasan konsep layanan oleh pegawai atau karyawan yang ramah, santun dan mampu menjual produk dengan baik kepada pembeli.

4. Batasan-Batasan dalam Membuat Prototype Produk Kreatif Bangunan
Para ahli dan spesialis pembuat Prototype produk kreatif bangunan berusaha memahami keterbatasan Prototype dalam menyimulasikan karakteristik desain suatu produk kreatif tersebut. Penting untuk dipahami bahwa sesuai dengan definisinya, Prototype akan menjadi representasi komponen dalam suatu produk akhir, termasuk dalam hal ini produk yang bersifat jasa pengiriman serta pemasangannya. Karena perbedaan dalam aspek fisik, proses dan kesesuaian desain, maka pasti terdapat kemungkinan kegagalan sebuat protipe dalam menunjukan performa seperti yang diharapkan oleh pembuatnya. Namun, terdapat pula kasus-kasus yang menyatakan bahwa sebuah Prototype memiliki performa lebih unggul daripada produk akhir karena Prototype sendiri sering kali mengungguli produk akir.
Secara umum, dapat diperkirakan bahwa biaya produksi Prototype alan lebih besar daripada biaya produk akhir karena adanya inefisensi sumber daya dan proses. Prototype juga digunakan untuk merevisi desain untuk mengurangi biaya melalui biaya melalui jalan optimasi dan penyempurnaan.
Pengujian Prototype juga dapat digunakan untuk mengurangi risiko apabila suatu produk akhir tidak bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Namun Prototype tetap saja tidak dapat mampu mengurangi segala risiko. Terdapat keterbatasan atas kemampuan Prototype agar sesuai dengan kinerja produk akhir. Untuk itu, setelah melakukan pengujian dengan Prototipe, para pihak yang terlibat dalam pembuatan usaha produk kreatif bangunan akan saling berdiskusi untuk membahas tata cara mengakali keterbatasan yang mungkin muncul dalam badan usaha yang mereka buat.
Membangun suatu desai produk kreatif bangunan secara penuh sering kali menelan biaya yang besar dan memakan banyak waktu, terutama bila pembuatan desain penuh tersebut diulang beberapa kali untuk mencari tahu apa masalahnya dan cara mengatasinya. Sebagai alternative, pembuatan Prototype secara cepat atau teknik pengembangan aplikasi secara cepat akan digunakan dalam pembuatan Prototype untuk pengujian awal suatu produk. Komponen yang diujikan pun biasanya hanya sebagian dari komponen produk pada tahap akhir. Dengan menggunakan teknik tersebut, seorang wirausaha, khususnya dalam bidang produk kreatif bangunan, dapat menguji komponen-komponen desain secara cepat dan murah sebelum melakukan pengujian pada desain secara penuh.

B. Proses Kerja Pembuatan Prototype produk kreatif bangunan
a. Menentukan kebutuhan akan produk yang akan dibuat
Di dalam menentukan produk kreatif bangunan yang akan dibuat ini, maka harus dilakukan identifikasi dan penelitian pasar mengenai produk kreatif bangunan apa yang disenangi oleh konsumen, terutama untuk kebutuhan-kebutuhan konsumen itu sendiri dalam bidang rancang bangun. Setelah dilakukan penelitian dan analisis-analisis mengenai apa produk kreatif bangunan yang dibutuhkan oleh konsumen selanjutnya disimpulkan akan membuat produk apa. Misalnya dalam hal ini, akan membuat produk kreatif bangunan berupa pilar, loster, gypsum, bata ringan, dempal, dan masih banyak lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat dan pihak pembuat bangunan.

b. Melakukan Perancangan-perancangan Desain
Setelah dilakukan penetapan produk kreatif bangunan yang akan dibuat, maka proses selanjutnya dilakukan perancangan-perancangan produk dalam bentuk desain yang menjadi dasar pembuatan prototype. Dalam tahap perancangan desain prototype produk ini harus memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut.

1) Mengenali Pasar Sasaran Dari Produk Tersebut dan Juga Selera Pasar
Pasar sasaran yang berbeda memiliki selera dan daya beli yang berbeda pula. Pemahaman akan pasar sasaran akan mendukung proses pencarian ide dan penetapan harga jual. Pencarian data melalui referensi, kuisioner, pengamatan dan wawancaa dapat dilakukan kepada pasar sasaran yang dituju untuk mengetahui selera dan daya beli pasar tersebut. Pasar sasaran yang beragam memiliki selera sangat beragam pula. Selera pasar yang beragam, membuka banyak peluang untuk beragam, membuka banyak peluang untuk beragam jenis produk kreatif bangunan yang memiliki keunikan. Selera pasar termasuk di dalamnya . gaya desain kreatif bangunan di antardanya gaya etnik, gaya modern, gaya klasik dan masih banyak lainnya. Gaya desain dapat selalu berkembang dengan munculnya gaya-gaya baru.

2) Melakukan eksplorasi terhadap bahan-bahan yang akan digunakan
Eksplorasi terhadap bahan-bahan yang akan digunakan penting mengingat bahan-bahan tersebut merupakan penyusun utama. Ketersediaan bahan baku merupakan aspek yang harus diperhatikan.

c. Menentukan Material Produk
Dalam menggunakan material produk dapat dilakukan dengan melakukan eksplorasi berbagai kemungkinan keindahan dan keunikan yang dihasilkan oleh bahan-bahan penyusun produk tersebut.
Eksplorasi material dilakukan dengan membuat beberapa percobaan teknik pengolahan pada suatu material. Makin banyak percobaan yang dilakukan, akan makin banyak pula kemungkinan keindahan dan keunikan yang diperoleh.

d. Melakukan Evaluasi
Melakukan evaluasi prototype produk kreatif bangunan sangat penting dilakukan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari produk yang telah dibuat desainnya tersebut. Evaluasi ini dilakukan secara berkala sehingga dapat menghasilkan produk kreatif bangunan yang berkualitas dan disukai oleh konsumen.

C. Desain/Prototype Produk Kreatif Bangunan
Sekarang kita akan membahas tentang desain/prototype produk kreatif bangunan, dengan mempelajarinya anda akan makin berpengalaman dalam wirausaha bidang produk kreatif bangunan tersebut. Perlu anda pahami bahwa di dalam membuat desain/prototype produk kreatif bangunan harus didasari estetika dan membuatnya dengan penuh ketelitian serta kejelian. Berikut ini disajikan beberapa desain/prototype produk kreatif bangunan.

1. Desain/Prototype Gypsum
Gypsum yang dipakai untuk bangunan desain/prototype-nya banyak sekali macamnya. Para wirausaha produk kreatif bangunan yang menekuni pembuatan gypsum serta jasa pemasangannya bisa membuat berbagai macam motif. Gypsum sendiri yang biasa dipakai untuk plafon ruangan terbagi menjadi lis dan panel gypsum. Berikut ini disajikan beberapa contoh desain lis dan panel gypsum.
a. Macam-macam Desain Lis Profil Gypsum
b. Macam-macam Desain Panel Gypsum

2. Desain/Prototype Pilar dan Dumpal Bangunan
Pilar bangunan dipakai khususnya untuk tiang penyangga bangunan, umumnya untuk rumah dipasang di teras. Pilar itu desain/prototypenya banyak macamnya sebagai berikut.
a. Tipe round plain
b. Tipe round flute
c. Tipe round no taper
d. Tipe square flute
e. Tipe square recessed
f. Tipe plain square
g. Tipe craftsman dan masih banyak lainnya.
Bentuk desain/prototype dumpal sebagai pasangan dari pilar bersusun, terdapat banyak macamnya, ada yang bermotif berikut ini.
a. Motif teratai
b. Motif berlian
c. Motif dumpal kayu
d. Motif dumpal batu
e. Motif burung
f. Motif mawar alur
g. Motif tahu wajik
h. Motif batu tumpuk
i. Motif wajik
Untuk gambar jenis desain/prototype dumpal di atas bisa ditunjukan pada gambar di bawah ini.

3. Desain/Prototype Bata Ringan
Bata ringan saat ini sedang ngetrend dan disukai masyarakat dalam membuat bangunan. Bagi pihak wirausaha produk kreatif bangunan hendaknya juga bisa membuat desain/prototypenya sebagai sampel atau contoh. Jika pemesanan menyukai dan membelinya akan dibuat dalam jumlah banyak. Di mana desain/prototype-nya dari bata ringan bisa ditunjukan gambar berikut ini.

4. Desain/Prototype Loster atau Angin-Angin
Desain/Prototype Loster ini ada banyak ragam jenisnya, ditunjukkannya pada gambar berikut ini.

Untuk mendapatkan lengkap versi file dalam bentuk pdf silahkan download filenya di bawah ini.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »