Materi Potensi dan Daya Tarik Wisata Bagian A. Pengertian daya tarik wisata

 Materi Potensi dan Daya Tarik Wisata Bagian A. Pengertian daya tarik wisata 

Materi kepariwisataan kelas X SMK Bab 7 Potensi dan Daya Tarik Wisata Bagian A. Pengertian daya tarik wisata

Kompetensi dasar
3.7 Menganalisis potensi dan daya tarik wisata
4.7 Membuat perencanaan daya tarik wisata

Tujuan pembelajaran: Merencanakan pengembangan daya tarik wisata berdasarkan potensi daerah

1. Pengertian daya tarik wisata

Wisatawan berkunjung ke suatu tempat karena tertarik dengan sesuatu yang ada di tempat tersebut. Setiap tempat yang menarik (Places of Interest)  atau daerah tujuan wisata tentu memiliki kelebihan kan dan daya tarik tersendiri. hal-hal atau sesuatu yang menyebabkan wisatawan datang ke suatu tempat disebut daya tarik atau atraksi wisata ( tourist attraction) Pengertian atraksi wisata lebih luas maknanya, Yaitu mencakup tourist object dan  performance. tourist object Adalah Tempat para wisatawan Tempat para wisatawan Dapat melihat objek wisata ta secara langsung,  misalnya gunung, laut, danau, candi dan monumen.  Performance Adalah pertunjukan masyarakat daerah tujuan wisata yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat dan dinikmati wisatawan,  misalnya tari-tarian Dan upacara adat.  dengan demikian, Dapat dikatakan Bahwa atraksi merupakan segala ciptaan alam atau hasil buatan, Serta kegiatan manusia yang berbentuk fisik maupun nonfisik, yang memiliki daya tarik atau Primadona bagi wisatawan.

Pada prinsipnya Suatu daerah tujuan wisata harus memiliki empat syarat daya tarik/daya pesona sehingga wisatawan akan datang berkunjung.  prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut

1.    Sun ( matahari),  yaitu sinar matahari yang selalu cerah
2.    sand (pasir), Yaitu pasir putih dan pasir hitam yang landai
3.    Sea (laut), yaitu laut biru yang memukai
4.    service (pelayanan),  yaitu pelayanan yang baik sebagai sifat keramahtamahan suatu bangsa

Prof. Mariotti Menyebut menyebut daya tarik suatu daerah tujuan wisata dengan istilah atraktif spon tanee, yaitu Segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata yang menjadi daya tarik sehingga orang-orang mau datang untuk berkunjung ke tempat tersebut.

Dalam undang-undang kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, anne-marie Lai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata.

Pada umumnya, daya tarik suatu daerah tujuan wisata didasarkan pada beberapa aspek berikut.
1.    adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, nyaman, aman, indah dan bersih
2.    ada akses untuk mengunjungi objek wisata( mudah dicapai)
3.    tersedia sarana/ sarana penunjang pariwisata
4.    memiliki ciri khusus/ spesifikasi yang bersifat langka
5.    memiliki tujuan wisata alam, budaya, dan buatan manusia

Dampak Positif dan Negatif yang Timbul Akibat Perkembangan Pariwisata

Dampak dan Kondisi Industri Pariwisata

Bab 3 Dampak dan Kondisi Industri Pariwisata

Kompetensi Dasar:
3.3 Menganalisis dampak industri pariwisata
4.3 Memberikan solusi tentang dampak industri pariwisata

Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini peserta didik diharapkan mampu:
- mendeskripsikan dampak dan kondisi industri pariwisata
- menganalisis dampak negatif dan positif industri pariwisata di suatu daerah

A.Dampak perkembangan pariwisata
Pertumbuhan industri pariwisata akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. oleh karena itu, peran serta masyarakat untuk mendukung dan mengembangkan aktivitas, sarana dan prasarana terkait dengan sektor pariwisata di daerah masing-masing sebagai destinasi pariwisata sangat diharapkan.

John naisbitt dan Patricia a burdene dalam buku megatrend 2000, telah memperkirakan bahwa pariwisata dunia akan menjadi industri terbesar pada abad ke-21. hal ini didasarkan pada riset yang dilakukan terhadap 400 orang pemimpin perusahaan besar di 20 negara besar dunia.

Dalam perkembangan pariwisata sebagai industri, masyarakat merasakan dampak, baik positif maupun negatif secara langsung akibat terjadinya perubahan dari berbagai faktor. faktor tersebut seperti faktor sosial, ekonomi, teknologi, budaya dan kebijakan pemerintah yang mendorong perkembangan industri/ usaha pariwisata. oleh karena itu, peran serta masyarakat merupakan faktor utama untuk mengembangkan pariwisata.

Berikut adalah dampak Positif yang timbul akibat perkembangan pariwisata
1. Dampak (positive Impact) yaitu efek/ pengaruh positif yang bermanfaat bagi masyarakat atau pemerintah setempat akibat kegiatan pariwisata. cermatilah dampak positif dalam berbagai aspek perkembangan pariwisata berikut.
  • aspek ideologi dampak positifnya antara lain menanamkan rasa cinta tanah air dan menumbuhkan semangat pembangunan
  • aspek politik: berperan serta dalam kerjasama dunia dan mewujudkan politik luar negeri yang bebas dan aktif
  • aspek ekonomi: berkembangnya peluang kerja dan usaha, meningkatnya devisa negara dan tumbuhnya bisnis ekonomi kreatif
  • aspek sosial: meningkatkan kesejahteraan penduduk dan terciptanya lapangan kerja di masyarakat
  • aspek budaya: meningkatnya kreativitas seni dan budaya tradisional dan modern, melestarikan peninggalan sejarah bangsa, dan tumbuhnya pemahaman lintas budaya ( cultural understanding)
  • aspek pertahanan dan keamanan an ( Hankam) : Terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, serta memberikan rasa nyaman wisatawan, tumbuhnya kesadaran untuk menjaga keamanan dan terjadinya hubungan baik lintas negara
  • aspek lingkungan: tumbuhnya kesadaran lokal untuk melestarikan taman-taman, flora dan fauna Serta kebersihan, kesejukan, dan keindahan alam dalam lingkungan terpelihara dengan baik
2. Dampak negatif ( negative Impact) yaitu efek/ pengaruh negatif yang dapat merugikan masyarakat atau pemerintah setempat akibat dari kegiatan pariwisata.

cermatilah dampak negatif dalam berbagai aspek perkembangan pariwisata berikut
  • aspek ideologi : kurangnya rasa memiliki dan tumbuhnya sikap apatis
  • aspek politik : penyalahgunaan dokumen( paspor/ vissa) Untuk tujuan lain
  • aspek ekonomi: harga di daerah tujuan wisata semakin mahal, kebocoran devisa negara, penyalahguna kekuasaan ( korupsi) , tingkat konsumsi masyarakat semakin meningkat
  • aspek sosial : tumbuhnya sikap mental materialistis , hedonis, dan individualis, penyalahgunaan narkotika dan pergaulan bebas
  • aspek budaya: generasi muda( remaja) lebih mengetahui budaya asing daripada budayanya sendiri
  • aspek pertahanan dan keamanan (hankam) satuan pengamanan(satpam), Polisi, pariwisata di berbagai daerah kurang memadai, kondisi keamanan di daerah perbatasan/ konflik kurang kondusif
  • aspek lingkungan: kerusakan lingkungan ( vandalisme) oleh pengunjung dan kurangnya sistem pengelolaan sampah, pengelolaan dan penataan kawasan( anresort) an-nas tanpa memperhatikan sistem AMDAL ( analisis mengenai dampak lingkungan)

Link Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa dan Siswi SMK

Link Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK
Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK bisa teman-teman gunakan secara gratis. selain itu kami tunggu juga saran beserta masukannya di kolom komentar.

Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK sengaja mimin buat dengan harapan untuk menumbuh kembangkan rasa cinta kita kepada SMK.

Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK tidak mimin buat per kompetensi jadi bisa digunakan secara global, tapi jika warganet mau di buatkan untuk kompetensi khusus silahkan hubungi mimin saja.

Tenang saja ga usah mikir yang macam-macam dulu semua gratis tidak mimin pungut biaya. dari pada ngelantur sana sini yuk kita langsung aja lihat penampakan Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK di bawah ini.
Link Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK

Klik Gambar diatas atau disini👉 https://twb.nz/siswasiswismk

Link Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK 
Klik Gambar diatas atau disini👉 https://twb.nz/banggajdigurusmk

Link Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa/i SMK
Klik Gambar diatas atau disini👉 https://twb.nz/banggajdgurusmk
Link Twibbon Saya Bangga Jadi Guru, Siswa dan Siswi SMK

Klik Gambar diatas atau disini👉 https://twb.nz/smkbissmkhebat

Silabus Pemeliharaan Dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan kelas XI SMK Revisi Terbaru


Silabus Pemeliharaan Dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan kelas XI SMK Revisi Terbaru
Pemeliharaan Dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan merupakan salah satu mata pelajaran Bidang Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, Program Keahlian Agribisnis Tanaman dan Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (C3) dengan alokasi waktu 5 jam per pertemuan untuk kelas XI dan 6 jam per pertemuan untuk kelas XII sesuai dengan struktur kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMK) NOMOR: 07/D.D5/KK/2018

Struktur Kurikulum SMK NOMOR: 07/D.D5/KK/2018 sebagaimana dimaksud merupakan acuan dalam penyelenggaraan dan penyusunan perangkat pembelajaran di SMK/ MAK seperti Kompetensi Dasar, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Kelompok kompetensi yang dapat dilakukan sertifikasi
kompetensi

Pada Kesempatan hari ini kami akan berbagi mengenai Silabus Pemeliharaan Dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan kelas XI SMK. sebagai bahan pertimbangan bapak/ibu sebelum mendownload Silabus Pemeliharaan Dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan kelas XI SMK berikut kami sajikan Kompetensi dasar dari mapel tersebut.

KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis pengairan tanaman perkebunan
4.1 Mengendalikan pengairan tanaman perkebunan
3.2 Menerapkan pemeliharaan tanaman penutup tanah
4.2 Melakukan pemeliharaan tanaman penutup tanah
3.3 Menganalisis gulma tanaman perkebunan
4.3 Mengendalikan gulma tanaman perkebunan
3.4 Mengnalisis Kerusakan Tanaman Perkebunan Akibat Serangan Hama
4.4 Mengendalikan Kerusakanan Tanaman Perkebunana Akibat Serangan Hama
3.5 Menganalisis Kerusakan Tanaman Perkebunan Akibat Serangan Penyakit
4.5 Mengendalikan Kerusakan Tanaman Perkebunan Akibat serangan Penyakit

Untuk mendapatkan Silabus Pemeliharaan Dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan kelas XI SMK silahkan unduh filenya pada link yang sudah kami sediakan di bawah ini.

Jika para rekan guru berminat untuk mendapatkan perangkat pembelajaran lengkapnya mapel Pemeliharaan Dan Pengelolaan Tanaman Perkebunan kelas XI dan XII SMK silahkan klik DISINI.

Materi Kepariwisataan, Pola Pengeluaran Wisatawan

Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan

BAB 2
Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan

Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

KD 3.2 Memahami motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

KD 4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

D. Pola Pengeluaran Wisatawan

Tujuan pembelajaran:
Mengevaluasi si berbagai pola pengeluaran wisatawan berdasarkan data wisatawan di suatu wilayah

Pariwisata memberikan devisa sangat besar yang dihasilkan oleh pembelanjaan para wisatawan mancanegara. pariwisata juga menjadi salah satu faktor yang efektif dalam pengembangan retribusi internasional. pelaku usaha pariwisata sangat diperlukan dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan lebih banyak membelanjakan uangnya selama melakukan perjalanan. makin lama wisatawan berada di suatu tempat, Hal ini akan meningkatkan pola pengeluaran mereka. hal ini juga akan menambah motivasi orang untuk ikut pada kunjungan berikutnya.

hal penting lain yang perlu diperhatikan sebagai akibat kegiatan pariwisata bagi perekonomian suatu daerah atau negara adalah timbulnya kontribusi yang dihasilkan oleh wisatawan terhadap pendapatan penduduk setempat. pengeluaran wisatawan di daerah yang dikunjunginya menimbulkan pendapatan dan produk serta jasa baru yang selanjutnya akan merangsang timbulnya pengeluaran dan pendapatan lanjutan. efek berganda atau multiplier effect Adalah Jumlah peningkatan pendapatan masyarakat setempat yang dihasilkan dari pengeluaran awal wisatawan pada suatu periode waktu tertentu.

perhatikanlah bagan yang menunjukkan saluran pengeluaran wisatawan untuk beberapa kebutuhan di daerah tujuan wisata berikut.

BAGAN POLA PENGELUARAN WISATAWAN

Pola Pengeluaran Wisatawan

Berdasarkan ilustrasi diatas, terlihat bahwa pengeluaran wisatawan akan diterima beberapa komponen penunjang kegiatan pariwisata. setiap komponen pariwisata itu selanjutnya akan mengeluarkan biaya-biaya untuk hal-hal lain yang berkaitan dengan proses produksi.
sebagai contoh, perhatikan bagan yang memperlihatkan peningkatan pendapatan masyarakat sebagai akibat pengeluaran wisatawan atas kegiatan pariwisata.

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT AKIBAT PENGELUARAN WISATAWAN ATAS KEGIATAN PARIWISATA

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT AKIBAT PENGELUARAN WISATAWAN ATAS KEGIATAN PARIWISATA

Dapat dilihat bahwa pengeluaran awal wisatawan sebesar Rp100.000 akan menimbulkan pengeluaran akhir yang besarnya rp223.000. hal ini berarti terjadi peningkatan jumlah pengeluaran yang besarnya 2,2 3 kali dari pengeluaran awal.
Secara nyata diketahui bahwa pengeluaran awal wisatawan di suatu daerah tujuan wisata akan mengakibatkan tiga jenis pengeluaran berikut.
1. pengeluaran langsung / direct spending
pengeluaran langsung adalah pengeluaran wisatawan yang secara langsung diterima oleh pengusaha pengusaha industri pariwisata

2. pengeluaran tidak langsung / indirect spending
pengeluaran tidak langsung adalah pengeluaran yang diberikan oleh industri pariwisata terhadap industri industri lain yang secara nyata ikut menunjang kegiatan pariwisata
3. pengeluaran ikut-ikutan / induced spending
pengeluaran ikut-ikutan adalah pengelolaan industri pariwisata yang memberikan rangsangan bagi peningkatan pendapatan industri lain yang tidak secara nyata terlihat ada kaitannya dengan kegiatan pariwisata
oleh karena itu, Faktor yang paling menentukan adalah pengeluaran wisatawan itu sendiri, selain jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan di tempat tujuan wisata. perhitungan ekonomi yang sederhana mengenai kunjungan wisatawan ke suatu destinasi dapat digambarkan dengan rumus berikut.

💲= N x L x E
keterangan:
💲= jumlah penerimaan yang diperoleh dari kunjungan wisatawan (total expenditure)
N = jumlah wisatawan yang datang( number of tourist)
L = selamat tinggal rata-rata wisatawan ( length of stay)
E = jumlah pengeluaran belanja wisatawan per hari (average expenditure per tourist per day)

Metode penelitian penerimaan devisa

badan perserikatan bangsa-bangsa dalam kurung (PBB) yang berkaitan dengan dana moneter internasional ( International monetary fund/IMF) telah menggariskan dua metode utama yang digunakan untuk melakukan perhitungan penerimaan devisa, yaitu sebagai berikut.

1. metode survei

dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari wisatawan. pertanyaan yang diajukan sifatnya sukarela dan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan apa saja yang telah dikeluarkan wisatawan selama melakukan kunjungan nya di suatu daerah atau negara. metode ini dilakukan sepanjang tahun dan mengambil sampel yang berbanding sepadan dengan jumlah keseluruhan wisatawan yang berkunjung. kelemahan metode ini adalah memakan biaya yang besar karena dilakukan sepanjang tahun dan hasil penghitungannya nya tidak berdiri sendiri karena harus dibandingkan dengan catatan fasilitas penunjang pariwisata yang lain

2. metode perkiraan

pada umumnya data-data yang dibutuhkan sudah tersedia atas hasil pengumpulan data instansi atau lembaga lainnya. namun ada kalanya data-data yang sudah ada tersebut perlu diolah kembali sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan. metode perkiraan ini tergantung dari corak dan tingkat perekonomian kelompok yang melakukan perjalanan wisata, misalnya Pengusaha, buruh, belajar, dan mahasiswa, dengan siap kelompok memiliki perbedaan dalam daya beli serta kebiasaannya. Selain itu, tu mempertimbangkan faktor kebangsaan dari wisatawan yang datang. perkiraan pengeluaran berdasarkan kebangsaan banyak bergantung pada tingkat perekonomian negara asal wisatawan yang bersangkutan.

jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata menurut metode ini dapat diperoleh bila ketiga variabel perkiraan penerimaan devisa, yaitu jumlah wisatawan, selamat tinggal, dan rata-rata pengeluaran wisatawan per hari setiap wisatawan untuk suatu waktu atau periode tertentu.

contohnya, dalam tahun 2017 diketahui jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 7.000.000 orang yang(N) dengan lama tinggal (L) selama 8 hari, Dan rata-rata pengeluaran wisatawan sebesar 150 us dolar tiap hari untuk masing-masing wisatawan (E) . jadi di pada tahun tersebut Indonesia memperoleh devisa dari sektor kepariwisataan sebesar.


💲= N x L x E
= 7.000.000 x 8 x US 💲150
= US 💲 8.400.000.000

Secara umum, pola pengeluaran wisatawan domestik dan mancanegara di Indonesia adalah sebagai berikut

1. produk pertanian
2. produk industri non makanan
3. kesehatan dan kecantikan
4. cenderamata
5. jasa pariwisata lainnya
6. jasa seni dan budaya
7. rekreasi dan hiburan
8. biro perjalanan/ tour operator dan pramuwisata
9. restoran dan sejenisnya
10. hotel dan akomodasi

Menurut salah Wahab dalam buku manajemen kepariwisataan, pola pengeluaran wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata dapat dibedakan menjadi dua bagian.

1. berdasarkan umur
a. Pariwisata remaja (youth tourism)

Pariwisata remaja adalah jenis kegiatan pariwisata yang dikembangkan untuk para remaja dan pada umumnya dengan harga relatif murah dengan menggunakan sarana akomodasi Youth hostel

b. pariwisata dewasa (Adult tourism)

Pariwisata dewasa adalah jenis kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang dewasa atau berusia lanjut. pada umumnya, orang-orang yang melakukan perjalanan ini adalah mereka yang menjalani masa pensiun

2. berdasarkan jenis kelamin
a. pariwisata pria ( masculine tourism)
pariwisata pria adalah jenis pariwisata yang hanya diikuti kaum pria
b. pariwisata wanita ( feminim tourism)
Pariwisata wanita adalah jenis pariwisata yang hanya diikuti oleh kaum wanita

Ada 5 jenis perencanaan pengeluaran wisatawan yang umum berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu sebagai berikut.
1. akomodasi hotel

penginapan Merupakan hal yang sangat diperlukan bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata. oleh karena itu, perencanaan keuangan berkaitan dengan penginapan harus dianggarkan dengan baik, misalnya berapa hari akan menginap tempat wisata dan berapa anggaran biayanya

2. makanan dan minuman

bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata, selama mereka berkunjung, makan minum menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan dan tentunya memerlukan anggaran yang sudah harus dipersiapkan selama berada di tempat wisata.

3. pembelian souvenir

pemilihan souvenir atau oleh-oleh merupakan hal yang kurang penting bagi sebagian orang, tetapi bagi sebagian orang yang lain, Kegiatan ini wajib dilakukan jika bepergian ke tempat wisata. dalam perjalanan, perlu dianggarkan Juga untuk membeli souvenir, Karena souvenir merupakan kenangan tersendiri dan tanda bahwa seseorang pernah pergi ke suatu daerah wisata tertentu

4. transportasi lokal

pada saat berkunjung ke suatu daerah wisata tentunya membutuhkan sarana transportasi lokal untuk berkeliling di daerah wisata tersebut, maka perlu dianggarkan sebelumnya agar liburan semakin menarik

5. jalan-jalan di daerah wisata

ketika berkunjung ke daerah wisata, tentu wisatawan tidak akan mengeluh berada di tempat penginapan selama 24 jam. mereka justru biasanya berkeliling dan banyak menghabiskan waktu untuk melihat objek-objek wisata yang ada di daerah tersebut. 

Untuk mendapatkan Materi Kepariwisataan kelas X SMK bagian D. Pola Pengeluaran Wisatawan silahkan unduh filenya di bawah ini.

Jika para rekan guru berminat untuk mendapatakn perangkat pembelajaran lengkapnya silahkan klik DISINI.

Materi Kepariwisataan X SMK, Karakteristik Wisatawan

Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan
BAB 2

Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan

Bidang Keahlian  : Pariwisata
Program Keahlian  : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan


KD 3.2 Memahami motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata
KD 4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

Tujuan Pembelajaran:
Memahami jenis dan karakteristik wisatawan mancanegara dan wisatwan Nusantara/domestik

D. Karakteristik Wisatawan

Profile wisatawan (tourist profile) Sangat berkaitan dengan karakteristik dan jenis-jenis wisatawan. oleh karena itu, semua pihak yang bergerak dalam berbagai bidang dan profesi industri pariwisata perlu dibekali pengetahuan tentang karakteristik wisatawan. berdasarkan kenyataan dan pengalaman, pemahaman karakteristik atau ciri-ciri masing-masing wisatawan bertujuan untuk menyediakan kebutuhan perjalanan mereka dan untuk menyusun program promosi objek wisata sesuai dengan jenis dan karakteristik wisatawan.
pada bab ini akan dijelaskan mengenai karakteristik wisatawan menurut direktorat jendral pariwisata karakteristik ini digunakan sebagai dasar dan pengembangan pariwisata agar lebih baik fisik Adapun karakteristik wisata tersebut dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
 

1.     latar belakang lingkungan
a.    faktor alam

faktor alam mempunyai pengaruh yang besar dalam membentuk sifat-sifat suatu bangsa antara lain:
•    iklim ( dingin, sedang dan panas).
•    Cuaca (kelembaban cuaca,  curah hujan, dan sebagainya).
•    biografi ( daratan dan kepulauan).
•    morfografi ( pegunungan dan sebagainya).
wisatawan yang datang dari suatu lingkungan ngan alam yang sangat keras biasanya lebih tahan dalam menghadapi kesukaran kesukaran selama berwisata, tetapi sebaliknya wisatawan yang datang dari lingkungan alam yang memanjakan akan sering menunjukkan sifat manja.
 contoh:
 wisatawan Perancis Selatan (cote d’zure), Sering menuntut banyak hal karena pengaruh alamnya yang serba nyaman dan menyenangkan. perbedaan perbedaan faktor alam tersebut juga membawa pengaruh:
•    perbedaan aspiran, berbeda, perbedaan tanggapan, dan Perbedaan pemikiran terhadap suatu objek wisata
•     perbedaan sarana hidup, keadaan rumah,  makanan,  dan pakaian
•     kebiasaan pergi dan bangun tidur, jam/ hari kerja resmi, kebiasaan memanfaatkan waktu luang, hobi, dan sebagainya.
Contoh:  
masyarakat dari negara industri pada umumnya cenderung untuk berwisata guna menghindarkan diri dari suasana bising, kerja monoton, dan keterikatan pada disiplin yang ketat.
 

b.    sejarah
sejarah suatu bangsa/ negara cara memberi warna khas terhadap watak dan sifat-sifat tertentu bangsa. oleh, seorang pramuwisata wajib mengetahui:
1.     sejarah daerah asal wisatawan.
2.     Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di negara asal wisatawan yang ada hubungannya dengan sejarah daerah tujuan wisata yang dikunjungi.
3.     tokoh-tokoh dari negara asal wisatawan
 

c.    kebudayaan
kebudayaan menentukan proses cara berpikir/ sikap, tingkah laku, telepon perkembangan taraf hidup suatu masa. agar tidak menyinggung perasaan wisatawan, pramuwisata hendaknya mengenal hal-hal berikut
1.    Ciri-ciri umum Kebudayaan Barat yaitu:
•     adanya persaingan dalam mencapai kemajuan kemajuan.
•     individualistis dan materialistis
•     disiplin dan menghargai waktu
•     setiap masalah dipertimbangkan secara rasional.
2.     ciri-ciri umum kebudayaan Timur, yaitu:
•    hubungan pribadi dalam kehidupan keluarga sangat akrab dan menonjol
•    pertimbangan rasional senantiasa diiringi dengan rasa kemanusiaan
•    kebutuhan kebendaan diusahakan berimbang dengan kebutuhan rohani
•      pengaruh Adat istiadat terasa kuat dalam kehidupan sehari-hari
 

d.    Politik
dalam hal memberikan pelayanan kepada wisatawan (khususnya wisatawan asing) yang berkaitan dengan politik negara,  kita seyogyanya memahami hal-hal umum mengenai latar belakang politik negara asal wisatawan, yang:
1.    sistem kepartaian yang berlaku
3.    sistem pemerintahan yang dianut
4.     tokoh-tokoh negara yang terkenal atau yang sedang  berkuasa
5.     kebijakan umum yang digariskan, terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan pendidikan, kesehatan, dan lain-lain
 

e.    Ekonomi
kebijakan pemerintah merupakan faktor utama yang mendorong seseorang melakukan perjalanan. tingkat pendapatan seseorang turut mempengaruhi pola hidup serta tingkah laku seseorang dalam berwisata. Sehubungan dengan hal tersebut, pengenalan yang perlu dikuasai pramuwisata, antara lain:
1.    kebijakan pemerintah daerah asal wisatwan
2.    pendapatan nasional dan pendapatan per kapita
3.    Hal-hal lain, seperti hubungan perekonomian antara indonesia dengan negara asal wisatawan
 

f.    sosial

Pola kehidupan seorang wisatwan juga dipengaruhi nilai-nilai sosial dari daerah asalnya (misalnya, nilai keagamaan, kepercayaan, prinsip-prinsip moral, dan sebagainya). Pola kehidupan sosial yang masih tetap dipertahankan itu dibawa serta dan dipertahankan pada waktu mereka melakukan kunjungan wisata ke objek-objek wisata. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman tentang:

1.    tata krama pergaulan
2.    Latar Belakang sosial wisatawan
3.    Adat kebiasaan di daerah asal wisatwan yang masih berlaku.
2.    Latar Belakang Pribadi
keinginan Untuk melihat,  mendengar, ar dan menikmati macam-macam atraksi wisata sangat erat kaitannya dengan jenis kelamin, tingkat umur, pendidikan,  bakat yang dimiliki, atau  status sosialnya. Dalam memberikan pelayanan kepada para wisatawan, seorang pramuwisata hendaknya mengetahui latar belakang pribadi wisatawan yang bersangkutan. hal tersebut dipengaruhi ciri-ciri berikut.
 

a.     jenis kelamin
 perbedaan jenis kelamin dapat menimbulkan perbedaan keinginan dan persepsi tentang suatu program perjalanan.  wisatawan perempuan pada umumnya lebih bersifat emosional, sedangkan wisatawan pria pada umumnya bersifat rasional
 

b.     Tingkat  umur

Tingkat umur sangat mempengaruhi ketahanan fisik, daya tanggap, serta selera/ keinginan untuk mengetahui suatu objek wisata. faktor-faktor yang berkaitan dengan tingkat umur ini biasanya berjalan searah, tetapi seringkali terjadi pertentangan intern. contohnya, ada seorang wisatawan yang ingin sekali melihat keindahan alam dari suatu tempat yang tinggi, tetapi karena umurnya yang telah lanjut, ia tidak mungkin mendaki ke tempat tersebut. di sini, seorang pramuwisata harus dapat mengambil sikap yang tepat dan mengambil alternatif lain. oleh karena itu, seorang pramuwisata hendaknya dapat mengenal hal-hal yang memikat minat wisatawan berdasarkan jenjang usia wisatawan.
1)     tingkat umur anak-anak
 anak-anak pada umumnya terpikat pada:
•    hal-hal yang merangsang panca indra ( melihat, mendengar, mengecap, merasa, dan mencium)
•    hal-hal ringan yang mudah dicerna oleh pancaindra
•    hal-hal yang sering berganti dalam hal memuaskan panca indra

•    hal-hal yang mudah membangkitkan perasaan ( misalnya Haru, sedih, gembira Ria, dan lain-lain).
2)     tingkat umur remaja
 kaum remaja pada umumnya lebih tertarik pada:
•     peristiwa-peristiwa yang mengisahkan kenangan manis, pilu, atau gembira
•     langkah-langkah yang membangkitkan latihan daya pikir
•     hal-hal yang menantang kemampuan daya fisik
•     senda gurau yang membangkitkan keterampilan
•     lelucon-lelucon sejarah yang mengingatkan daya imajinasi
•     cerita-cerita mengenai kesenian ( tari,  suara, lukis, pahat, musik, dan lain-lain)
3)    Tingkat umur dewasa
 karena banyaknya atau luasnya pengalaman yang dimiliki, mereka yang berada pada tingkat umur ini pada umumnya tertarik pada:
•     hal-hal yang membangkitkan nostalgia masa remaja
•     hal-hal yang berkaitan dengan Bakat,  pendidikan, profesi,  atau hobi
•     perkembangan aktual tentang keadaan sosial, ekonomi, dan politik
•     humor-humor jenaka yang menantang Dayak pikirnya
•     hal-hal yang bermanfaat untuk membuat awet muda.
 

c.    pendidikan
Tingkat dan  jenis pendidikan Seorang wisatawan akan mempengaruhi sikap, minat, dan keinginan untuk mengetahui kekayaan suatu objek wisata yang dikunjungi.
•     wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu alam akan lebih tertarik pada fenomena alam yang terdapat pada suatu objek wisata.
•     wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu sosial budaya ya akan lebih menekuni atraksi atraksi wisata budaya
•     wisatawan yang latar belakang pendidikannya Teknik Pertanian atau peternakan akan lebih menyukai objek wisata fauna dan flora
•     wisatawan yang memiliki bakat seni akan sangat tertarik apabila pramuwisata dapat memberikan penjelasan yang cukup tentang kesenian yang disenangi wisatawan itu
•     wisatawan yang latar belakang pendidikannya ilmu kedokteran akan tertarik pada masalah-masalah kesehatan
 

d.    Profesi/pekerjaan

Profesi/pekerjaan Seorang wisatawan juga memengaruhi motivasi untuk mengadakan perjalanan. Hal ini terlihat pada cara wisatawan memilih atau menentukan objek dan acara di tempat tujuan. untuk mengetahui dan mengenal karakteristik wisatawan,  pramuwisata harus banyak belajar, baik dari kepustakaan kepustakaan maupun dari pengalaman. berdasarkan karakteristiknya, profil wisatawan dikategorikan atas faktor kebangsaan, umur, jenis kelamin, status sosial, ekonomi, dan minat lainnya. berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan biro perjalanan wisata di Bali dan sebagai hasil diskusi dari para BPW  di Bandung, karakteristik beberapa bangsa/ negara sesuai dengan profil umum yang diterima dan digunakan di seluruh dunia adalah sebagai berikut.


karakteristik wisatawan mancanegara (Wisman)

Pada prinsipnya, baik staf biro perjalanan wisata maupun pramuwisata perlu mengetahui karakteristik wisatawan yang dilayani dan profil wisatawan yang berkaitan dengan kebiasaan dan tingkah laku wisatawan tersebut. berdasarkan karakteristiknya, beberapa profil wisatawan dikategorikan menurut kebangsaan, umur, jenis kelamin, status,  kelompok sosial ekonomi, konvensi dan konferensi, serta kategori minat lainnya.
a.     kebangsaan
kebangsaan wisatawan merupakan hal penting karena menyangkut kebudayaan, cara berpikir, tingkah laku, atau agama yang dianut wisatawan. Berikut ini adalah contoh karakteristik wisatawan yang berasal dari Perancis, Jerman, Inggris, Italia, Belanda, Amerika, Australia, Jepang, Malaysia, dan Singapura. untuk lebih jelasnya, Mari kita ikuti uraian berikut ini .

 

1.    Prancis
Wisatawan Perancis biasanya berorientasi pada kebudayaan, individualistis, bangga dan romantis, serta disiplin. Karakteristik yang lainnya sebagai berikut.
a.     sangat tertarik dengan kebudayaan yang masih murni
b.     sangat tertarik untuk mempelajari atau mengunjungi daerah yang mempunyai atraksi wisata yang spesifik dan tidak di komersialkan
c.     suka mencoba pengalaman dan aktivitas baru dan cenderung melakukan petualangan
d.     menyukai kerajinan tangan dan barang unik
e.     lambat dalam memilih restoran dan barang yang akan dibeli
f.     bersahabat, disiplin, bertingkah laku yang baik, dan mematuhi regulasi daerah. namun, mereka udah kecewa apabila tidak menyukai sesuatu
g.     suka berkomunikasi dengan bahasa mereka sendiri. mereka menyukai pemandu wisata yang berbicara bahasa Perancis walaupun mereka dapat berbahasa Inggris
h.     karena mereka mempunyai keinginan yang spesifik mereka sulit untuk ditangani
 

2.     Jerman
 wisatawan dari Jerman dikenal sebagai orang yang disiplin, terorganisasi dengan baik, dan teliti dalam memperhatikan sesuatu. karakteristik yang lainnya adalah sebagai berikut.
a.    tertarik pada kebudayaan tradisional dan suka membandingkan nya dengan kebudayaan tradisional yang lain
b.     lebih suka mengunjungi daerah yang masih murni. mereka sering memakan waktu yang lama dalam menyaksikan atraksi wisata karena mereka menginginkannya  secara tuntas
c.    sangat tertarik untuk mendengarkan pemandu wisata dan menginginkan informasi yang sangat mendetail
d.    lebih   menyukai barang yang terbuat dari kayu dan batu
e.    menyukai perjalanan dengan sesama bangsanya
f.    sopan, bertingkah laku yang baik, dan akan mengomentari setiap pengalaman mereka secara langsung.
 

3.    Inggris
wisatawan dari Inggris Sangat terbuka, bersahabat, dan kurang disiplin. karakteristik yang lain adalah sebagai berikut
a.     menyukai kebudayaan tradisional, seni, dan pemandangan yang romantis
b.     terbuka, komunikatif romantis dan ekspresif
c.    Kurang disiplin
d.     mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan daerah setempat
e.     menyukai tempat dan hotel-hotel mewah
f.     membutuhkan pemandu wisata yang dapat berbahasa Inggris
 

4.    Italia
Beberapa ciri yang dapat dikenali dari orang Italia adalah sebagai berikut
a.     menyukai kebudayaan tradisional dan seni, serta pemandangan yang romantis, seperti pantai yang indah dan pemandangan pohon palem
b.     terbuka, komunikasi, romantis, ekspresif dan agak cerewet, khususnya dengan orang sebangsa
c.     kurang disiplin dan sulit ditangani dalam perjalanan, Tetapi mereka mudah beradaptasi dengan keadaan setempat
d.     menyukai tempat dan hotel mewah, tetapi juga hemat
e.     sering membutuhkan pramuwisata yang dapat berbahasa Italia
 

5.    Belanda
 wisatawan dari Belanda dikenal sebagai orang yang disiplin, dan organ terorganisir, dan   mempunyai minat Yang sedikit terhadap  daerah wisata di Indonesia. karakteristik lainnya sebagai berikut
a.     merasa mempunyai hubungan sejarah yang kuat dengan Indonesia. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena memang Belanda pernah menjajah Indonesia. oleh karena itu, mereka lebih suka mengunjungi tempat-tempat bersejarah untuk bernostalgia
b.     sangat tertarik dengan bentuk-bentuk kebudayaan dan pemandangan alam yang indah
c.     membutuhkan informasi yang akurat dan spesifik. mereka akan sangat kecewa apabila informasi yang diberikan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
d.     bersahabat dan menyukai humor, tetapi tidak terbuka dalam memberikan komentar atau reaksi
e.     memperhatikan sanitasi dan kesehatan, khususnya padahal makanan dan minuman
 

6.    Amerika
 wisatawan dari Amerika dikenal sebagai orang yang mempunyai minat dan apresiasi pada budaya, terbuka, jujur, dan bersahabat. mereka selalu mengharapkan fasilitas dan pelayanan yang berkualitas terbuka. karakteristik lainnya sebagai berikut.
a.     menyukai aspek kebudayaan tradisional dan upacara adat istiadat.  mereka tidak tertarik secara mendalam pada bentuk kebudayaan. namun, mereka menyukai pemandangan indah
b.     menyukai hotel yang mewah serta pelayanan yang baik.
c.     mementingkan kebersihan dan sanitasi, khususnya makanan dan minuman
d.     tidak menyukai perjalanan panjang. mereka lebih menyukai perjalanan pendek dan sering berpindah-pindah.
e.     membutuhkan informasi yang akurat
f.     terbuka dalam memberikan komentar atau reaksi, terutama tentang fasilitas pelayanan
g.     sopan, tingkah laku baik, sedikit formal, dan bersahabat
h.     mudah ditangani Apabila mereka mendapatkan kenyamanan fasilitas dan pelayanan yang baik
 

7.    Jepang
 wisatawan Jepang dikenal sebagai orang yang tertutup. mereka Hanya akan patuh dan taat Pada salah satu anggota kelompok mereka sendiri. karakteristik lainnya adalah sebagai berikut.
a.     tidak begitu tertarik pada kebudayaan dan atraksi wisata
b.     mereka lebih suka melihat suatu objek wisata dengan waktu relatif singkat
c.     melakukan perjalanan dalam bentuk kelompok
d.     Selalu menaati jadwal perjalanan dan jarang membatalkan perjanjian yang telah disepakati
e.     terorganisasi dan mempunyai disiplin yang baik.  namun,  kadang-kadang agak kasar terhadap orang yang di sekitarnya
f.     lebih menyukai masakan Jepang dan Eropa
g.     senang berbelanja tanpa batas
h.     menyukai hotel yang mewah dan pelayanan yang berkualitas tinggi
i.     Membutuhkan pemandu wisata yang dapat berbahasa Jepang
j.     tidak memerlukan penjelasan yang detail
k.     menyukai kehidupan malam
l.     menyukai fotografi
m.     membutuhkan waktu luang untuk beraktivitas perjalanan
n.     tidak pernah membantah selama melakukan perjalanan wisata. namun, mereka sering mengirimkan surat keluhan kepada perusahaan perjalanan Apabila mereka kecewa terhadap perjalanan wisatanya
 

8.    Australia
 wisatawan asal Australia biasanya terbuka, bersahabat, dan individualistis. Kebanyakan orang Australia telah mengetahui kebudayaan orang Indonesia karena dari sisi geografis, Australia berdekatan dengan Indonesia. karakteristik lainnya adalah sebagai berikut
a.    menyukai kebudayaan, desa-desa, dan aktivitas pantai yang tradisional. mereka tidak begitu tertarik pada kebudayaan Indonesia
b.    bersahabat, terus terang, humoris  dan dan tidak formal, serta menyukai sosialisasi dengan penduduk setempat
c.     lebih menyukai perjalanan sendiri namun, apabila mereka melakukan perjalanan ke kelompok, mereka hanya akan mempercayai informasi dari pemandu wisata
d.    menerima dan  menyukai fasilitas yang sederhana
e.    apabila melakukan perjalanan  sendiri, mereka sering berpindah-pindah hotel.
 

9.    Malaysia
 karakteristik wisatawan dari Malaysia adalah sebagai berikut
a.     Sangat tertarik pada keindahan alam
b.     Ada mereka tidak tertarik pada kebudayaan Indonesia karena dianggap mempunyai kesamaan dengan budayanya
c.     menerima akomodasi yang sederhana dan makanan lokal
d.     selama perjalanan mereka mudah ditangani dan disiplin
e.     mereka tidak terlalu tertarik untuk berbelanja
 

10.    Singapura
 wisatawan dari Singapura adalah orang yang mempunyai latar belakang adat istiadat Cina dan mendapat pengaruh dari Eropa. mereka tidak terlalu mementingkan fasilitas dan pelayanan, serta menyukai acara belajar. karakteristik lainnya adalah sebagai berikut
a.     sangat tertarik dengan atraksi alam dan perkembangan yang terjadi
b.     mereka tidak terlalu suka pada kebudayaan

karakteristik wisatawan domestik (Wisdom)

Wisatawan domestik atau wisatawan Nusantara adalah penduduk atau warga suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negara sendiri atau seorang penduduk yang melakukan perjalanan ke tempat lain selain tempat tinggalnya dan perjalanan tersebut dilakukan dalam ruang lingkup antar daerah.
 wisatawan domestik juga memiliki karakteristik sendiri. berdasarkan pengalaman di lapangan, beberapa karakteristik wisatawan domestik adalah sebagai berikut.
1.     kebanyakan melakukan perjalanan sendiri sendiri atau menggunakan organisasi wisata lokal
2.     tidak membutuhkan biro perjalanan
3.     biasanya melakukan perjalanan adalah dalam bentuk keluarga
4.     jika menggunakan agen perjalanan, mereka akan dikenai biaya yang sama dengan wisatawan asing
5.    Melakukan perjalanan untuk melihat sesuatu yang dianggap lain
6.     beberapa wisatawan mempunyai minat tersendiri pada upacara dan tempat-tempat keagamaan
7.     apabila dalam bentuk kelompok, mereka mudah ditangani
8.     cenderung  tidak disiplin dan membutuhkan penanganan khusus
9.     berbelanja merupakan aktivitas yang populer
10.     kebutuhan akan fasilitas dan Pelayanan sangat fleksibel

Untuk mendapatkan materi  Karakteristik Wisatawan dalam bentuk pdf silahkan unduh filenya pada kahir artikel ini

Bagi para rekan guru yang berminat untuk mendapatkan perangkat pembelajaran lengkap mapel kepariwisataan kelas X SMK silahkan klik DISINI.

Baca juga :

Materi Kepariwisataan X SMK, Definisi Dan Jenis Wisatawan

Materi Kepariwisataan X SMK, Definisi Dan Jenis Wisatawan
BAB 2
Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan

Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

KD 3.2 Memahami motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata
KD 4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi Pengertian dan jenis wisatawan

C. Definisi Dan Jenis Wisatawan
1. Definisi wisatawan

istilah wisatawan berasal dari bahasa sansekerta Yaitu kata wisata yang berarti perjalanan ditambah dengan akhiran Wan yang berarti orang titik jadi, orang yang melakukan perjalanan (Travel) disebut Traveler, sedangkan orang yang melakukan perjalanan wisata (tour) disebut Tourist. pada umumnya, seseorang atau kelompok orang yang datang ke suatu daerah tempat, wilayah atau negara disebut penunjung. dalam bahasa Inggris disebut visitor ada 2 golongan yang terdapat dalam istilah pengunjung.

World Tourist Organization (WTO) Memberi definisi sebagai berikut.
a. pengunjung (visitor) adalah setiap orang yang berkunjung ke negara lain dan di sana ia mempunyai tempat kediaman untuk melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya.
b. wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang tinggal di suatu negara terlepas dari kebangsaannya melakukan perjalanan ke tempat didalam negara yang bukan tempat tinggalnya dalam jangka waktu kurang dari 24 jam jam atau 1 malam, untuk tujuan selain mendapatkan penghasilan di tempat yang dikunjunginya.
c. pelancong/darmawisata Wan (excursionist) Adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari 24 jam di negara yang dikunjunginya termasuk orang yang berkeliling dengan kapal pesiar (cruiseship) tetapi tidak termasuk para pelancong yang memasuki negara secara legal. orang yang hanya tinggal di ruang transit Pelabuhan Udara sementara itu pengertian penumpang kapal pesiar (cruise Passenger) Adalah pengunjung yang berkunjung ke suatu negara yang tidak akan berangkat dengan kapal yang sama untuk jangka waktu tidak lebih dari 24 jam.
 
Tujuan perjalanannya dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut.
  1. Pesiar (leisure), Yakni perjalanan yang di lakukan dengan tujuan untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan olahraga
  2. Perjalanan yang dilakukan dengan tujuan untuk menjalin kerja sama bisnis ( Business), Kunjungan sanak saudara (Family), Menjalankan misi (Mission), dan Menghadiri pertemuan (meeting)
Suwantoro Gamal (1997) melakukan klasifikasi terhadap wisatawan dengan menggolongkan wisatawan menjadi tujuh tipe, Yaitu:
  1. Explorers, Yaitu wisatawan yang mencari perjalanan baru dan berbaur dengan masyarakat lokal serta senang menikmati gaya hidup setempat, bersedia menerima fasilitas seadanya, serta menghargai norma dan nilai-nilai lokal.
  2. Elite Tourists. Yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata dalam jumlah kecil berisi orang-orang terpandang serta organisasi sedemikian rupa sehingga terlihat sekali perbedaan mereka dengan orang-orang setempat.
  3. Offbeat tourist, Yaitu wisatawan yang mencari tempat tujuan wisata yang tidak banyak dikunjungi orang dan cenderung menjauh dari keramaian. biasanya, wisatawan ini siap menerima fasilitas seadanya di tempat lokal
  4. unusual tourist, yaitu wisatawan yang suka mengunjungi penduduk lokal/suku dalam sebuah tur yang terorganisasi serta tertarik dengan budaya setempat, tetapi tidak ikut menikmati masakan dan minuman setempat titik mereka lebih suka membawa makanan dan minuman sendiri.
  5. Incipient Mass Tourists, Yaitu wisatawan ahn.jae mencari tempat tujuan wisata yang di akomodasi dan fasilitasnya sama dengan daerah asal mereka.
  6. mass Tourists, Yaitu wisatawan yang lebih suka tinggal di hotel yang merupakan waralaba dari hotel tempat negara asal mereka dengan harapan mereka dapat berbicara dengan bahasa mereka serta merasakan suasana dan menu yang sesuai dengan negara mereka.
  7. charter tourist, yaitu tu wisatawan yang datang dalam kelompok besar, menggunakan tanda pengenal atau identitas kelompok yang sangat jelas serta terorganisasi dengan baik.
Dalam undang-undang Republik Indonesia nomor. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan pasal 1 ayat 2 yang dimaksud dengan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. definisi ini mencakup wisatawan domestik Wisatawan mancanegara tetapi definisi ini ini tidak memberikan batas atau jangka waktu kunjungannya. untuk tujuan praktis nya, Wisatawan adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan menetap Untuk sementara di tempat lain selain tempat tinggalnya, untuk salah satu atau beberapa alasan, Selain mencari pekerjaan.
Rekomendasi PATA(Pacific area travel Association) menyatakan bahwa Wisatawan adalah orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan ke suatu negara yang bukan negara tempat tinggalnya. wisatawan tersebut pada dasarnya meliputi hal-hal berikut.
  • orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk tujuan pribadi untuk keperluan kesehatan dan sebagainya.
  • orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk menghadiri pertemuan konferensi musyawarah atau di dalam hubungan sebagai utusan berbagai badan organisasi.
  • orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud dan tujuan bersama.
  • pejabat pemerintah dan anggota TNI beserta keluarganya yang ditugaskan di suatu negara lain tidak termasuk ke dalam kategori ini. United Nations organisasi atau konferensi perserikatan bangsa-bangsa (PBB) di Roma pada 1963 ga merumuskan batasan atau definisi yang seragam mengenai turis (wisatawan), yaitu orang yang melakukan perjalanan lebih dari 24 jam yang tujuannya mungkin berlibur, rekreasi untuk belajar, Urusan Agama, bisnis, keluarga dan Rapat.
2. Jenis wisatawan
wisatawan dapat digolongkan dari berbagai sudut sesuai dengan sifat dan ruang lingkup perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan. dengan demikian, wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut titik garis baru
a. wisatawan mancanegara (foreign tourists)
Wisatawan mancanegara adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata yang datang ke suatu negara yang bukan merupakan negara tempat tinggalnya. wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat Wisman. contohnya seorang dokter Warga Negara Belgia mengadakan perjalanan wisata ke Indonesia atau ke Malaysia Titi wisatawan mancanegara dapat dikenal dari hal berikut.
  • status kewarganegaraannya berdasarkan dokumen perjalanan seperti paspor visa atau tiket.
  • jenis mata uang yang dibelanjakan.
b. wisatawan asing domestik (domestic foreign tourist)
domestik adalah orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara tempat tinggalnya. contohnya staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan tetapi ia tidak pulang ke Belanda titik namun, sebagai warga negara asing Ia melakukan perjalanan wisata di Indonesia negara tempat ia bertugas.
 
c. Wisatawan domestik domestic tourist)
Wisatawan domestik adalah seseorang yang melakukan perjalanan wisata di dalam wilayah negara tempat tinggalnya sendiri titik contohnya warga negara Indonesia yang melakukan jalanan ke Bali atau ke Danau Toba. wisatawan ini disebut juga wisatawan dalam negeri atau wisatawan Nusantara.
 
d. Wisatawan Transit ( transits tourists)
Wisatawan transit adalah Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke negara tertentu yang terpaksa mampir/sehingga di suatu pelabuhan/airport/stasiun yang bukan atas kemauannya sendiri. hal ini terjadi akibat dari beberapa sebab berikut.
  • orang tersebut terpaksa tinggal di suatu negara karena jawab atau transportasi lainnya yang akan membawanya ke negara tujuan lainnya. biasanya lama waktu menunggu kurang lebih 5 jam dan selama lamanya 2 hari
  • Akibat adanya gangguan jadwal penerbangan seperti pesawat terbang rusak, adanya pemogokan di Bandar Udara dan lain-lain.
e. Wisatawan asing bertugas (indigenous foreign tourists)
Wisatawan asing bertugas adalah warga negara suatu negara ya karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri ke negara asalnya untuk melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri contohnya, warga negara Perancis yang bertugas sebagai konsultan di perusahaan asing di Indonesia ketika liburan ia kembali ke Perancis dan melakukan perjalanan wisata di sana. jenis wisatawan ini merupakan kebalikan dari domestic foreign tourist.
f. Wisatawan bisnis ( bussines tourists)
Wisatawan bisnis adalah orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis (bukan wisata), Tetapi perjalanan wisata akan dilakukan setelah tujuan yang pertama selesai. jadi, perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder setelah tujuan Premier yaitu bisnis selesai dilakukan titik contohnya ketika konferensi ekonomi ASEAN diselenggarakan di Indonesia tujuan utama para peserta konferensi tersebut adalah untuk menghadiri konferensi negara-negara ASEAN. namun setelah konferensi tersebut selesai, Peserta konferensi melakukan perjalanan wisata di wilayah Indonesia.


Untuk mendapatkan Materi Kepariwisataan X SMK, Definisi Dan Jenis Wisatawan dalam bentuk pdf silahkan unduh filenya di bawah ini.

Bagi para rekan guru yang berminat untuk mendapatkan dan memiliki perangkat pembelajaran lengkap silahkan klik DISINI.


Materi Kepariwisataan X SMK Bab 2 Tujuan Perjalanan Wisata

Materi Kepariwisataan X SMK Bab 2 Tujuan Perjalanan WisataBAB 2

Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan

Bidang Keahlian  : Pariwisata
Program Keahlian  : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

3.2 Memahami motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata
4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

Tujuan Pembelajaran:
Mengidentifikasi motivasi tujuan perjalanan

B. Tujuan Perjalanan Wisata

Dorongan untuk melakukan perjalanan wisata dapat Juga disebabkan ligkungan, sosial budaya, ekonomi, dan pengaruh kegiatan pariwisata, Titik tolak dari bidang jasa pariwisata selalu menimbulkan suatu pertanyaan. "Apa sebenarnya tujuan orang melakukan perjalanan"; Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan meninjau dua segi berikut

  1. Segi sosiologis. yaitu faktor yang berkaitan dengan aktivitas perjalanan, kemampuan keuangan, dan posisi individu, baik dalam masyarakat maupun pekerjaan.
  2. Segi psikologis, yaitu (aktor yang cenderung berkaitan dengan kemauan untuk melakukan perjalanan. Hal inl bergantung pada berbagai macam alasan ataupun keperluan.

Fenomena yang bersifat psikologis dalam ruang lingkup pariwisata disebut sebagai withdrawal symptom (gejala pengasingan diri). E. Barnet mengatakan bahwa gejala pengasingan diri adalah gejala yang muneul ketika seseorang berusaha melepaskan dirinya dari lingkungan pekerjaan hariannya, suasana kebiasaan hidupnya, atau sekadar pergi menyepi ke tempat yang tenang untuk berkontermplasi,

Adapun prioritas seseorang atau kelompok untuk melakukan perjalanan wisata adalah untuk meneari kesenangan (kegembiraan). Menurut M. Kesrul dalam bukunya Penyelenggaraan Operasi; Perjalanan Wisata, tujuan perjalanan wisata seeara lebih khusus adalah sebagai berikut.

  1. Ingin bersantai, bersukaria, dan rileks (lepas darl rutinitas).
  2. Ingin memenuhi rasa ingin tahu dan untuk menambah wawasan.
  3. Ingin bertualang dan mencari perjalanan baru.
  4. Ingin meneari suasana baru atau suasana lain.
  5. Ingin menciptakan kepuasan baru.

Menurut Gamal Suwantoro dalam bukunya Dasat-dasar Pariwisata, ada bermacam-macam alasan atau tujuan perjalanan wisata, yaitu sebagai berikut.

  1. Mengetahui dan menikmati kelndahan alam di tempat-tempat jauh (di negara lain).
  2. Mengerti dan menghayati kebudayaan masyarakat negara lain.
  3. Mengembalikan kesegaran fisiko
  4. Beristirahat dan menjauhkan diri dart tugas kesibukan rutin.
  5. Dalam rangka kunjungan keluarga.
  6. Mempererat hubungan antarbangsa.
  7. Mengikuti konferensi, tugas tertentu, atau olahraga
  8. Dalam rangka studi, menambah pengalaman dan Jain-lain.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa motif dan tujuan seseorang berwisata adalah sebagal berikut.

  1. Untuk menikmati perjalanan dan rekreasi.
  2. Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang suasana yang terdapat di daerah tujuan wisata yang dituju.
  3. Untuk menyaksikan dan memahami seni dan budaya masyarakat daerah tertentu.
  4. Untuk berpartisipasi dan menyaksikan peristiwa olahraga yang diselenggarakan di luar daerah tempat tinggalnya.
  5. Berwisata sambil menyelesaikan urusan usaha.
  6. Berwisata sambil menghadiri pertemuan, seminar, ataupun konferensi yang diselenggarakan di dalam atau di sekitar daerah tujuan wisata.
  7. Kombinasi lebih dari satu tujuan yang tersebut di atas.

Demikian materi Bab 2 Bagian B Tentang Tujuan Perjalanan Wisata semoga bermanfaat. Untuk mendapatkan filenya silahkan download di akhir artikel ini.

Jika para rekan guru berminat untuk mendapatkan perangkat pembelajaran lengkap mapel kepariwisataan Kelas X SMK Bidang Keahlian Pariwisata, Program Keahlian Perhotelan dan Jasa Pariwisata, Kompetensi Keahlian Perhotelan silahkan klik DISINI.

Download juga :

Pengertian dan Macam-Macam Motivasi Perjalanan Wisata

Motivasi Tujuan Perjalanan, Karakteristik Wisatawan, Dan Pola Pengeluaran Wisatawan
Materi Kepariwisataan
BAB 2
Motivasi Tujuan Perjalanan, Karakteristik Wisatawan, Dan Pola Pengeluaran Wisatawan

Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

3.2 Memahami motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata
4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi motivasi tujuan perjalanan


A. Pengertian dan Macam-macam Motivasi Perjalanan Wisata
Motivasi perjalanan wisata adalah hal-hal atau faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Faktor pendorong yang menyebabkan orang ingin berwisata adalah sebagai berikut.
a. Motivasi dasar, seperti rasa ingin tahu, rekreasi, pendidikan, dan kesehatan.
b. Motivasi berlibur, seperti berjemur, berolahraga, dan mengetahui hal-hal baru.
c. Motivasi lain, seperti kebudayaan, kebutuhan fisik, dan mengenal bangsa lain.

Selain motivasi tersebut, beberapa alasan melakukan wisata dari perspektif umum lainnya adalah sebagai berikut.
a. Pengakuan sosial dan kebanggaan.
b. Relaksasi dan bersenang-senang.
c. Menikmati fasilitas yang belum ada di kota/negara tempat tinggalnya.
d. Menikmati makanan khas/tradisional.
e. Berbelanja sesuatu yang khas.
f. Menyatukan diri dengan keindahan alam.
g. Melakukan ziarah keagamaan.
h. Mengagumi hasil dan teknik pertanian.
I. Menyaksikan pertunjukan budaya tradisional.
j. Melihat langsung dan merasakan kehidupan masyarakat dan adat-istiadatnya.
k. Menyaksikan peninggalan sejarah dan benda-benda kuno.

Perjalanan wisata yang dilakukan biasanya didasarkan atas motivasi yang bervariasi. Motivasi seseorang dan orang lainnya dalam melakukan perjalanan wisata belum tentu sama. Berikut ini adalah beberapa pakar/organisasi pariwisata, baik dalam negeri maupun luar negeri yang memberikan berbagai macam motivasi perjalanan wisata.

1. Oka Addis Voeti
a. Alasan pendidikan dan kebudayaan
• Ingin melihat cara kerja dan cara hidup (the way of life) rakyat dl negara lain.
• Ingin melihat kemajuan-kemajuan yang telah dicapai negara lain.
• Ingin menyaksikan tempat-tempat bersejarah, peninggalan-peninggalan kuno monumen-monumen, kesenian rakyat, Industri kerajinan, festival, events, keindahan alam, dan sebagainya.
• Mendapatkan rasa saling pengertian dan ide-ide baru ataupun penemuan-penemuan baru.
Berpartisipasi dalam suatu festival kebudayaan dan sebagainya.

b. Alasan santai, kesenangan, dan petualangan
• Menghindarkan diri dari kesibukan sehari-sehari.
• Melihat daerah-daerah baru, masyarakat asing, dan untuk mendapatkan pengalaman.
• Mendapatkan atau menggunakan kesempatan yang ada untuk memperoleh kegembiraan.
• Merasakan suasana yang romantis dan berkesan.

c. Alasan kesehatan, olahraga, dan rekreasi
• Beristirahat dan mengembalikan kekuatan setelah bekerja keras dan menghilangkan ketegangan pikiran.
• Melatih diri dan ikut dalam pertandingan olahraga tertentu, seperti Olimpiade, Asian Games, dan sebagainya.
• Menyembuhkan diri dari suatu penyakit tertentu.
• Melakukan rekreasi untuk menghabiskan masa liburan .

d. Alasan keluarga, negeri asal, dan tempat bermukim
• Mengunjungi tempat kita berasal atau dilahirkan.
• Mengunjungi tempat kita pernah tinggal atau berdiam pada masa lalu.
• Mengunjungi famili dan kawan-kawan.
• Menghadiri pertemuan dengan keluarga atau kawankawan dalam rangka reuni.

e. Alasan bisnis, sosial, politik, dan konferensi
• Menyaksikan suatu pameran, kamar dagang, karya wisata, dan lain-lain atau meninjau suatu proyek dan lain-lain.
• Menghadiri konferensi, seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya.
• Mengikuti perjanjian kerja sama, pertemuan politik, dan undangan negara lain yang berhubungan dengan kenegaraan.
• Ikut dalam suatu kegiatan sosial.

f. Alasan persaingan dan hadiah
• Memperlihatkan kepada orang lain bahwa yang bersangkutan Juga mampu melakukan perjalanan jauh.
• Memenuhi keinginan agar dapat bercerita tentang negara lain pada kesempatan-kesempatan tertentu.
• Agar tidak dikatakan orang "ketingga~an zaman. .
• Menghargai perjalanan wlsata sebagai hadiah pembenan orang lain.
• Menghargai perJalanan wisata sebaga hadiah yang diperoleh karena memenangkan kuis.

2. John K. Thomas
a. Melihat cara hidup, bekerja, dan bermain penduduk di negara lain (to seehow people in other countfleS live, work, and play).
b. Melihat pemandangan-pemandangan istimewa (to seeparricular sights).
c. Memperoleh pengertian/pengetahuan yang lebih baik mengenai sesuatu yang diberitakan cHmedia massa/berita (to gain a better understanding/knowledge of what goes on In the news).
d. Menghadiri perayaan-perayaan khusus (to attend special events).
e. Menjauhkan diri dari kegiatan rutin sehari-hari (to get away from the everyday routine).
f. Memperoleh waktu istirahat yang cukup (to obtain a sufficient time to rest).
g. Mencapai pengalaman romantis (to achieve some sort of romantic experience).
h. Mengunjungi tempat asal-usul keluarga (to visit a family origins).
i. Mengunjungi tempat tinggal keluarqa atau ternan (to visit a place where family and friends live).
j. lklim, misalnya menghindari musim dingin atau muslm panas (weather, for instance, to avoid winter or summer).
k. Kesehatan (health).
I. Olahraga (sport).
m. Ekonomi (economy).
n. Petualangan (adventure).
o. Gengsi/prestise (one-up manship).
p. Mengikuti arus atau mode (conformity )
q. Mengikuti sejarah (to participate in history).
r. Motif soslologis (sosiological motives).

3. Chris Ryan
a. Kebutuhan fisik/jasmani (physiological needs).
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (security and safety needs).
c. Kebutuhan kelangsungan hidup (survival needs).
d. Kebutuhan pembentukan dlri (self actualization needs).
e. Kebutuhan rnengembangkan kemampuan diri (the need to develop one's own potential).
f. Kebutuhan untuk menikmati keindahan (the need for aesthetic stimulation).
g. Kebutuhan menciptakan karakter atau kepribadian sendiri (the need to create a character or personality of its own).
h. Kebutuhan untuk menukar dan membedakan pandangan baru dan pengalaman baru (the need for exchange, distinguish new outlook and new experience).

4. Mcintosh
a. Motivasi fisik (physical motivations), yakni motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan fisik, seperti olahraga, santai, kesehatan, istirahat, dan lain-lain.
b. Motivasi budaya (cultural motivations), yakni motivasi yang berhubungan dengan keinginan untuk mengetahui daerah atau negara lain, penduduknya, tata cara hidupnya, bangunannya, musik dan tariannya, dan lain-lain.
c. Motivasi interpersonal (interpersonal motivations), yakni motivasi yang berhubungan dengan keinginan untuk bertemu dengan sanak keluarga, teman, atau tetangga, berkenalan dan berjumpa dengan orang-orang tertentu, atau sekadar melihat tokoh-tokoh terkenal, penyanyi, bintang film, dan lain-lain.
d. Motivasi status dan prestise (status and prestige motivations), yakni motivasi yang berhubungan dengan keinginan untuk meningkatkan gengsi dan derajat hidup di mata orang lain dengan melakukan suatu perjalanan yang tidak semua orang dapat melakukannya.

5. PATA (Pacific Association of Travel Agent)
a. Keramahtamahan penduduk (warm and friendly people).
b. Penginapan yang menyenangkan (comfortable accomodation).
c. Keindahan pemandangan alam (beautiful natural scenery).
d. Harga yang memuaskan (reasonable prices).
e. Adat istiadat dan pandangan hidup yang menarik (an attractive custome and way of life).
f. Cuaca yang baik (good climate).
g. Keindahan kreasi manusia (beautiful creation of man).
h. Makanan yang menarik (outstanding food) .
i.Perbelanjaan yang baik/menarik (good shopping).
j. Linqkunqan yang asing/aneh (exotic environment)
k. Ikatan sejarah atau keluarga (historical or family ties)
l. Aktivitas kreasi yang luar biasa (exceptional recreational activities)
 
Untuk mendapatkan Materi kepariwisataan Bab 2  Motivasi Tujuan Perjalanan, Karakteristik Wisatawan, Dan Pola Pengeluaran Wisatawan bagian A Pengertian dan Macam-Macam Motivasi Perjalanan Wisata silahkan unduh filenya di bawah ini

Jika para rekan guru berminat untuk mendapatkan perangkat pembelajaran lengkap mata pelajaran Kepariwisataan Kelas X SMK Bidang Keahlian Pariwisata Program Keahlian Perhotelan dan Jasa Pariwisata Kompetensi Keahlian Perhotelan silahkan klik DISINI.

Modul Administrasi Transaksi, Menganalisis Prosedur Operasional Mesin Pembayaran Tunai/ Non Tunai Dalam Transaksi

Modul Administrasi Transaksi, Menganalisis Prosedur Operasional Mesin Pembayaran Tunai/ Non Tunai Dalam Transaksi
1. Alat pembayaran dalam transaksi
Pembayaran diartikan sebagai perpindahan nilai antara dua pihak (pembeli dan penjual) yang secara bersamaan terjadi pula perpindahan barang dan jasa secara berlawanan .
Dalam setiap transaksi ekonomi selalu melibatkan pembayaran ini
Alat pembayaran dalam transaksi terbagi dalam dua macam :
a. Alat pembayaran tunai, berupa uang kertas dan uang logam.
b. Alat pembayaran non tunai, bentuknya terbagi dalam tiga macam:
1) Paper Based (cek, bilyet giro, nota debet)
2) Electronic Based (kartu ATM/debet, kartu kredit, uang elektronik)
3) Mobile Based (mobile money, internet banking)

Instrumen pembayaran non tunai berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) yaitu alat pembayaran yang berupa kartu kredit, kartu ATM dan/ atau kartu debit. Kartu pembayaran tersebut saat ini menggunakan teknologi pita magnetic/ magnetic stripe untuk kartu ATM dan/ atau kartu debit serta teknologi chip untuk kartu kredit

Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik yaitu alat pembayaran yang dananya disetor diawal, disimpan dalam media tertentu namun bukan termasuk simpanan, tidak dijamin dan tidak mendapatkan bunga

2. Mesin Cash Register
Untuk memudahkan penyelesaian transaksi jual beli secara tunai maupun non tunai digunakan mesin yang dapat dioperasikan oleh kasir untuk mengetahui dan menghitung jenis dan jumlah barang yang telah dibeli oleh pelanggan, pemberian discount sampai dengan membaca laporan penjualan baik perkasir maupun untuk periode tertentu. Mesin tersebut disebut dengan Mesin Cash Register dan Mesin Point Of Sale (POS).
Terdapat beberapa macam type dari berbagai macam merk mesin
Meskipun terdapat berbagai macam merk dan type cash register, secara umum cara pengoperasiannya relatif sama.

Mengenal jenis kunci
Terdapat 3 (tiga) jenis kunci yang perlu anda ketahui untuk tipe mesin
SE- S400 yakni:
a. OP
Operator : Fungsi kunci ini hanya dapat membuka dari OFF sampai dengan X. kunci ini dipegang oleh kasir untuk bekerja (Registration).
b. SM
Semi Master : Fungsi kunci ini dapat dipakai dari PGM s.d.
X1/Z1.Kunci ini dipegang oleh Supervisor toko.
c. MA
Master : fungsi kunci ini dapat membuka PGM s.d. X1/Z1,
Kunci ini dipegang oleh pemilik (Owner).

a. Mengenal Kode Kasir (CLERK)
Untuk kode kasir ada empat tombol yang didapat digunakan yakni tombol: A, B, D, E (ditekan).
Mengenal Posisi Kunci
1) PGM (Program): Dipakai untuk membuat program.
2) ~ (Void) : dipakai untuk pembatalan transaksi.
3) (Off) : dipakai untuk mematikan mesin.
4) Clock : dipakai untuk membuat tanggal & Jam.
5) REG (Registrasi) : dipakai untuk siap beroperasi.
6) X : dipakai mengetahui total sementara.
7) X1/Z1 : dipakai untuk mengetahui total akhir hari (tutup buku).
8) X2/Z2 : dipakai untuk mengetahui total akhir perminggu/per bulan.
Mengetahui tombol Receipt/Kertas strook
1) OFF
kertas receipt tidak keluar secara otomatis
2) ON :
kertas receipt akan keluar secara otomatis.

Memahami tombol dan fungsinya
1) [FEED] : Menarik kertas keluar / keatas
2) [NS] : Membuka tempat uang tanpa transaksi
3) [#] : Mencetak referensi number
4) [0],[1]~[9],[00],[.] : input Number
5) [X/DATE] : Perkalian banyak barang / tanggal &. Waktu
6) [OPEN] : Membuka pembatasan digit harga
7) [PRICE]: Memasukkan harga manual
8) [PLU] : Memanggil kode PLU
9) [1/26] - [25/50] : Departemen
10) [% -] : Memasukkan nilai discount %
11) [%+] : Memasukkan nilai premium %
12) [-] : Memasukkan niiai discount rupiah
13) [CPN] : Memasukkan nilai discount kupon ( Rupiah }
14) [C] : Membatalkan nilai sebelum tercatat transaksi
15) [ERR CORK] : Membatalkan transaksi barang terakhir
16) [RF] : Retur barang
17) [RECEIPT ON/OFF] : Menghidupkan / mematikan fungsi printer
18) [POST RECEIPT] : Mencetak transaksi terakhir ketika fungsi printer dalam keadaan mati
19) [CLK#] : Membuka PIN kasir
20) [SIGN OFF] : Menutup / mengunci kembali akses kasir yang sedang aktif
21) [TAX PGM] : Memprogram pajak agar terprint secara otomatis di struk transaksi
22) [VAT] : Mencetak pajak transaksi secara manual
23) [RC] : Modal awal kasir
24) [PD] : Mengarnbil uang dari kasir
25) [CE1],[CE2] : Tombol Currency Exchange
26) [SUB TOTAL] : Melihat jumlah yang akan dibayar
27) [CH] : Membayar transaksi dengan dihutang / dikredit
28) [CHK] : Membayar transaksi dengan Cek
29) [CA]: : Membayar transaksi dengan uang Cash

3. Mengoperasikan mesin pos
Komputer kasir, suatu pengembangan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang diaplikasi pada perusahaan dagang untuk melayani transaksi penjualan baik tunai maupun non tunai, untuk transaksi yang bersifat retail maupun grosir. Dengan kemampuan database yang sangat besar yang ditunjang dengan memiliki konfigurasi jaringan lokal (LAN).
Ditambah dengan rekayasa program yang lebih dari dari sekedar software penjualan yaitu dilengkapi dengan sistem keamanan, system stok dan system akuntansi yang terpadu dengan semua transaksi yang terjadi. Demikian juga perkembangan hardware, barcode printer, barcode scanner, pole display, dan receipt printer, semakin membuat POS semakin canggih dan semakin memudahkan dan mempercepat penggunaannya

Dengan menggunakan aplikasi Point Of Sale kita bisa memperoleh beberapa keuntungan dengan adanya nilai tambah (added value) yang bisa diberikan, antara lain:
a. Peningkatan Kualitas Pelayanan
b. Peningkatan Citra Usaha
c. Competitive Advantage
d. Kemudahan Proses Controlling & Pengambilan Keputusan Beberapa fungsi Point of Sales adalah sebagai berikut:
a. Mendata setiap transaksi secara lengkap dan detail sehingga dapat menjumlahkan hasil penjualan pada hari itu.
b. Dapat melakukan cek stock barang secara acak kapanpun. Hal ini mengurangi kecurangan atau kurang ketelitian karyawan
c. Laporan Profit usaha dapat diketahui secara online dan real time
d. Omzet dan Inventori dapat dilihat secara online dan realtime
e. Dapat mengetahui persediaan barang apa yang masih memiliki stok lumayan banyak sehingga anda dapat memberi perhatian lebih khusus seperti promo khusus.
f. Mempersingkat proses transaksi
g. Menjaga keamanan transaksi.
h. Mengurangi humam error
i. Meningkatkan efisiensi kerja

Komponen-komponen mesin POS
a. Hardware/perangkat keras, terdiri atas bagian-bagian:
1) Central Processing Unit (CPU), terdiri dari mainboard, memori, processor, harddisk, dan sebagainya
2) Monitor CRT, LCD, LED, atau layar sentuh atau modul touchsreen, media pemasukan data dengan sentuhan jari di monitor.
3) Mini printer untuk menyajikan informasi kepada konsumen, costumer display untuk menyajikan informasi kepada konsumen.
4) Cash drawer, laci untuk menyimpan uang yang dapat membuka otomatis setelah transaksi. Cash drawer ini terhubung menggunaka antar muka RJ-11 yang dapat dihubungkan ke mini printer
5) Barcode scanner, untuk membaca isi barcode.
6) Barcode printer, untuk mencetak barcode
7) Programmable keyboard adalah keyboard yang setiap tombolnya dapat diprogram isinya.
8) MCR (magnetic card reader), membaca data yang tersimpan pada kartu magnet (kartu kredit, ATM, dsb).
9) Modem dan jaringan internet, untuk mengirim dan menerima data via kabel telepon, serta menjadikan media penyimpanan data cadangan otomatis secara online.
10) Flash disk, untuk menyimpan data cadangan

b. Software atau perangkat lunak
1) Software adalah program atau sekumpulan instruksi yang dirancang sedemikian rupa sehingga POS dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dan keinginan dari pengguna computer.
2) Software paket, merupakan software yang sudah jadi dan siap pakai.
3) Pada software ini terdapat fungsi standard sehingga setiap user yang sistemnya sama/cocok dapat menggunakannya. Dalam pembahansan ini menggunakan program iPOS4
4) Software taylor made, ialah softeware yang dibuat khusus untuk pengguna dimana sistemnya mempunyai keunikan dan kebutuhan untuk memperluas kemampuannya.

4. Mengoperasikan mesin pembayaran non tunai
a. Mesin EDC (Electronic Data Captures)
Mesin yang digunakan untuk melayani konsumen yang melakukan pembayaran non tunai/ alat pembayaran elektronik adalah mesin EDC.
Mesin EDC untuk transaksi pada dasarnya ada 3 macam kartu yang dipergunakan dan biasanya akan terhubung dengan salah satu bank tertentu. Adapun macam kartu tersebut yaitu : kartu kredit, kartu debit, dan kartu prepaid.

Untuk mendapatkan Modul Administrasi Transaksi, Menganalisis Prosedur Operasional Mesin Pembayaran Tunai/ Non Tunai Dalam Transaksi  dalam bentuk pdf silahkan unduh filenya di bawah ini

Jika para rekan guru berminat untuk mendapatkan perangkat pembelajaran lengkap mata pelajaran Administrasi Transaksi silahkan klik DISINI.

Materi Kepariwisataan Bab I Komponen Pariwisata

Materi Kepariwisataan Bab I Komponen Pariwisata
Materi Kepariwisataan Bab I Komponen Pariwisata

Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami industri pariwisata
4.1 Mengelompokkan industri pariwisata


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Bab ini peserta didik diharapkan mampu: Menjelaskan komponen utama pariwisata

C. Komponen Pariwisata
suatu daerah tujuan wisata menjadi menarik bagi wisatawan jika memiliki beberapa aspek yang secara bersama-sama menjadi komponen atau unsur yang dibutuhkan dalam pariwisata, Secara garis besar setiap aktivitas Pariwisata akan melibatkan lima komponen utama, Komponen tersebut sering disingkat menjadi 5A yaitu sebagai berikut.

1. Atraksi (Attraction)
Atraksi adalah sesuatu yang memiliki daya trik sehingga orang ingin menikmatinya. Komponen ini sangat dominan untuk membuat wisatawan melakukan perjalanan, Atraksi yang di kunjungi terdiri dari dua hal berikut:
a. site Attraction, seperti tempatdengan pemandangan yang indah dan iklim yang baik, atau tempat-temapt bersejarah (historical sites)
b. Event Attraction, seperti kongres, pameran, festival, atau pertandingan olahraga.

Kedua atraksi tersebut memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan. Setelah mempertimbangkan daya tarik tersebut,wisatawan akan mempertimbangkan komponen yang lain.

2. Akomodasi (Accommodation)
Akomodasi adalah sarana penginapan yang tersedia di suatu daerah tujuan wisata. Beberapa jenis akomodasi yang tersedia, antara lain homestay, losmen, motel, hostel, guest house, hotel melati hingga hotel berbintang. Ketersediaan sarana akomodasi di daerah tujuan wisata akan meningkatkan nilai daya tarik atraksi wisata yang ada. Akomodasi juga memotivasi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.
Atraksi wisata yang sangat menarik tanpa sarana akomodasi yang memadai akan mengurangi daya tarik atraksi bag; wisatawan. Jenis dan kelas akomodasi tidak harus berkelas dan berstandar tinggi. Hal yang terpenting adalah kemudahan atau keterjangkauan dan kondisi setempat .

3. Aksesibilitas (Accesibility)
Aksesibilitas merupakan sarana dan prasarana penghubung agar wisatawan dapat mencapai satu ternpat ke tempat lain dengan mudah. AksesibiJitas meliputi tiga unsur utama berikut.

a. Prasarana jalan/perhubungan
Prasarana ini memegang peranan yang sangat penting untuk memudahkan mobilisasi dalam rangka memenuhi kebutuhan wisatawan. Ada tiga macam prasarana jalan/perhubungan,
yaitu sebagai berikut. .
1) Prasarana perhubungan darat.
2) Prasarana perhubungan laut/sungai/danau.
3) Prasarana perhubungan udara.

b. Sarana transportasl .
Aspek yang juga perlu dipertimbangkan adalah saran transportasi atau pengangkutan dari suatu tempat ke ketempat lain. saran ini dapat di bedakan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagal berikut
1) Sarana transportasi darat.
2) Sarana transportasi laut.
3) Sarana transportasi udara.

c. Sarana komunikasi
Sarana komunikasi merupakan aspek yang penting yang tidak dapat di abaikan dalam kehidupan manusia, sarana komunikasi akan membantu setiap orang untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan primer maupun sekunder. sarana komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu, sebagai berikut.
1) Media cetak.
2) Media elektronik.

4. Amenitas (Amenities)
Amenitas adalah fasilitas yang dimiliki suatu tempat tujuan wisata atau destinasi, seperti hotel, restoran, sarana olahraga dan lainnya yang disediakan bagi wisatawan. Di samping daya tarik wisata, wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata juga membutuhkah adanya fasilitas yang menunjang perjalanan dan memberikan berbagai kemudahan bagi wisatawan yang datang dalam rangka meningkatkan pengalaman rekreasi mereka.
Di samping fungsinya yang merupakan fasilitas (sarana/prasarana) umum, amenitas juga harus mempunyai standar dalam daerah tujuan wisata, yaitu sebagai berikut.
a. Fasilitas publik harus strategis, agar mudah diakses oleh pengunjung/wisatawan.
b. Bentuk dari fasilitas harus dapat dikenal (recognizable); sebaiknya menggunakan bahasa nasional dan internasional (inggris).
c. Pemanfaatan fasilitas harus sesuai dengan fungsinya.
d. Ditempatkan di area yang tepat agar masyarakat umum dapat melihat dan langsung menggunakan tanpa harus mencari-cari. Sebaiknya, hindari. di tempat yang sepi (terisolasi/terpencil). Hal ini untuk meminimalkan risiko kejahatan.
e. Terjangkaunya komunikasi darurat untuk proteksi dari ancaman kejahatan
f. Kualitas dari fasilitas itu sendlrl harus sesuai dengan standar-standar yang berlaku dalam kepariwisataan

Amenitas dibedakan menjadi tiga kelompok berikut.
a. Kebutuhan mendasar wisatawan.
b. Penunjang kebutuhan wisatawan.
c. Lingkungan tujuan wisata.

5. Aktivitas (activities)
Aktivitas merupakan kegiatan wisatawan di suatu destinasi pariwisata. Dengan demikian, sarana aktivitas perlu disediakan.
Aktivitas dan atraksi saling mendukung dan pada prinsipnya memenuhi tiga faktor berikut:
a. Sesuatu yang dapat dilihat dan dilakukan
b. sesuatu yang menarik untuk dikunjungi
c. sesuatu yang dapat memuaskan atau menyenangkan

Berikut adalah gambar mengenai komponen pariwisata yang dikenal dengan 5A :
Materi Kepariwisataan Bab I Komponen Pariwisata
Aktivitas kelompok:
Setelah anda mempelajari bab ini lakukanlah aktivitas berikut:

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
2. Carilah informasi tempat wisata di Indonesia. Selanjutnya, analisa mengenai akomodasi, jasa boga dan restoran, transportasi, atraksi wisata, cendera mata, dan biro perjalanan yang berhubungan dengan tempat wisata tersebut.
3 Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda.

Tugas Mandiri:
Lakukanlah tugas berikut:

1. Carilah informasi tempat wisata di dunia
2. Analisalah mengenai akomodasi, jasa boga dan restoran, transportasi, atraksi wisata, cendera mata, dan biro perjalanan yang berhubungan dengan tempat wisata tersebut.
3. Kumpulkan hasil tugas kepada guru anda untuk di nilai

itu dia materi kepariwisataan Bab 1 tentang komponen Pariwisata semoga bermanfaat. Untuk mendapatkan filenya dalam bentuk pdf silahkan unduh pada link yang sudah kami sediakan  di akhir artikel ini.
 
Jika para rekan guru berminat untuk mendapatkan perangkat pembelajaran lengkap mata pelajaran Kepariwisataan Kelas X SMK revisi terbaru silahkan klik DISINI