Persyaratan dan Jalur Pendaftaran PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021

https://smkindonesia1.blogspot.com/
Persyaratan dan Jalur Pendaftaran PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021
Tata Cara PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021 (Persyaratan, Jalur Pendaftaran PPDB dan Pelaksanaan PPDB), Dengan Sistem Zonasi yang Lebih Fleksibel

Bagian Kesatu
Persyaratan

Pasal 4
Persyaratan calon peserta didik baru pada TK adalah:
a. berusia 5 (lima) tahun atau paling rendah 4 (empat) tahun untuk kelompok A; dan b. berusia 6 (enam) tahun atau paling rendah 5 (lima) tahun untuk kelompok B.

Pasal 5
(1) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD berusia:
a. 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun; atau
b. paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.
(2) Sekolah wajib menerima peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun.
(3) Pengecualian syarat usia paling rendah 6 (enam) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yaitu paling rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan yang diperuntukkan bagi calon peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa dan kesiapan psikis yang dibuktikan dengan rekomendasi tertulis dari psikolog profesional.
(4) Dalam hal psikolog profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak tersedia, rekomendasi dapat dilakukan oleh dewan guru Sekolah.

Pasal 6
Persyaratan calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP:
a. berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan; dan
b. memiliki ijazah SD/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan telah menyelesaikan kelas 6 (enam) SD.

Pasal 7
(1) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA atau SMK:
a. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan; dan
b. memiliki ijazah SMP/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan telah menyelesaikan kelas 9 (sembilan) SMP.
(2) SMK dengan bidang keahlian, program keahlian, atau kompetensi keahlian tertentu dapat menetapkan tambahan persyaratan khusus dalam penerimaan peserta didik baru kelas 10 (sepuluh).

Pasal 8
(1) Syarat usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 7 dibuktikan dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempat lain yang berwenang sesuai dengan domisili calon peserta didik.
(2) Sekolah yang:
a. menyelenggarakan pendidikan khusus;
b. menyelenggarakan pendidikan layanan khusus; dan
c. berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar,
dapat melebihi persyaratan usia dalam pelaksanaan PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 ayat (1) huruf a, Pasal 6 huruf a, dan Pasal 7 ayat (1) huruf a.

Pasal 9
(1) Persyaratan calon peserta didik baru baik warga negara Indonesia atau warga negara asing untuk kelas 7 (tujuh) SMP atau kelas 10 (sepuluh) SMA/SMK yang berasal dari Sekolah di luar negeri selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7, wajib mendapatkan surat keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan dasar dan menengah.
(2) Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), peserta didik warga negara asing wajib mengikuti matrikulasi pendidikan Bahasa Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang diselenggarakan oleh Sekolah yang bersangkutan.

Pasal 10
Calon peserta didik penyandang disabilitas di Sekolah dikecualikan dari:
a. syarat usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 7; dan
b. ijazah atau dokumen lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai dengan Pasal 7.
Bagian Kedua
Jalur Pendaftaran PPDB

Paragraf 1
Umum

Pasal 11
(1) Pendaftaran PPDB dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut:
a. zonasi;
b. afirmasi;
c. perpindahan tugas orang tua/wali; dan/atau
d. prestasi.
(2) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf a paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari daya tampung Sekolah.
(3) Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf b paling sedikit 15% (lima belas persen) dari daya tampung Sekolah.
(4) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana dimaksud dengan ayat (1) huruf c paling banyak 5% (lima persen) dari daya tampung Sekolah.
(5) Dalam hal masih terdapat sisa kuota dari pelaksanaan ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), Pemerintah Daerah dapat membuka jalur prestasi sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d.

Pasal 12
Jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (5) tidak berlaku untuk jalur pendaftaran calon peserta didik baru pada TK dan kelas 1 (satu) SD.

Pasal 13
(1) Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dikecualikan untuk:
a. Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat;
b. SMK yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah;
c. Sekolah Kerja Sama;
d. Sekolah Indonesia di luar negeri;
e. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus;
f. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan layanan khusus;
g. Sekolah berasrama;
h. Sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar; dan
i. Sekolah di daerah yang jumlah penduduk usia Sekolah tidak dapat memenuhi ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar.
(2) Pengecualian ketentuan jalur pendaftaran PPDB bagi Sekolah di daerah yang jumlah penduduk usia Sekolah tidak dapat memenuhi ketentuan jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dan dilaporkan kepada direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah.

Paragraf 2
Jalur Zonasi

Pasal 14
(1) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(1) huruf a diperuntukkan bagi peserta didik yang berdomisili di dalam wilayah zonasi yang ditetapkan Pemerintah Daerah.
(2) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk kuota bagi anak penyandang disabilitas.
(3) Domisili calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB.
(4) Kartu keluarga dapat diganti dengan surat keterangan domisili dari rukun tetangga atau rukun warga yang dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempat lain yang berwenang menerangkan bahwa peserta didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya surat keterangan domisili.
(5) Sekolah memprioritaskan peserta didik yang memiliki kartu keluarga atau surat keterangan domisili dalam satu wilayah kabupaten/kota yang sama dengan Sekolah asal.
Baca juga : Contoh RPP 1 Lembar Mapel Bahasa Indonesia Kelas 7,8 dan 9 SMP
Pasal 15
(1) Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) jalur pendaftaran PPDB dalam 1 (satu) wilayah zonasi.
(2) Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi sesuai dengan domisili dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan, calon peserta didik dapat melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur afirmasi atau jalur prestasi di luar wilayah zonasi domisili peserta didik sepanjang memenuhi persyaratan.

Pasal 16
(1) Penetapan wilayah zonasi dilakukan pada setiap jenjang oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya, dengan prinsip mendekatkan domisili peserta didik dengan Sekolah.
(2) Penetapan wilayah zonasi oleh Pemerintah Daerah pada setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memperhatikan jumlah ketersediaan daya tampung satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat termasuk satuan pendidikan keagamaan, yang disesuaikan dengan ketersediaan jumlah anak usia Sekolah pada setiap jenjang di daerah tersebut.
(3) Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya wajib memastikan semua wilayah administrasi masuk dalam penetapan wilayah zonasi sesuai dengan jenjang pendidikan.
(4) Dinas pendidikan wajib memastikan bahwa semua Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam proses PPDB telah menerima peserta didik dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan.
(5) Penetapan wilayah zonasi pada setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diumumkan paling lama 1 (satu) bulan sebelum pengumuman secara terbuka pendaftaran PPDB.
(6) Dalam menetapkan wilayah zonasi pada setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah melibatkan musyawarah atau kelompok kerja kepala Sekolah.
(7) Bagi Sekolah yang berada di daerah perbatasan provinsi atau kabupaten/kota, penetapan wilayah zonasi pada setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan secara tertulis antar Pemerintah Daerah.
(8) Penetapan wilayah zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaporkan kepada Menteri melalui lembaga penjaminan mutu pendidikan setempat.
Paragraf 3
Jalur Afirmasi

Pasal 17
(1) Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf b diperuntukkan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.
(2) Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan bukti keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(3) Peserta didik yang masuk melalui jalur afirmasi merupakan peserta didik yang berdomisili di dalam dan di luar wilayah zonasi Sekolah yang bersangkutan.

Pasal 18
(1) Bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) wajib dilengkapi dengan surat pernyataan dari orang tua/wali peserta didik yang menyatakan bersedia diproses secara hukum apabila terbukti memalsukan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(2) Dalam hal terdapat dugaan pemalsuan bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekolah bersama Pemerintah Daerah wajib melakukan verifikasi data dan lapangan serta menindaklanjuti hasil verifikasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Paragraf 4
Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali

Pasal 19
(1) Perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf c dibuktikan dengan surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang mempekerjakan.
(2) Kuota jalur perpindahan tugas orang tua/wali dapat digunakan untuk anak guru.

Paragraf 5
Jalur Prestasi

Pasal 20
(1) Jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf d ditentukan berdasarkan:
a. nilai ujian Sekolah atau UN; dan/atau
b. hasil perlombaan dan/atau penghargaan di bidang akademik maupun non-akademik pada tingkat internasional, tingkat nasional, tingkat provinsi, dan/atau tingkat kabupaten/kota.
(2) Bukti atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diterbitkan paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB.
Baca juga : Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar
Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Tata Cara PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021 (Persyaratan, Jalur Pendaftaran PPDB dan Pelaksanaan PPDB) silahkan download lampiran PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2019 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN di bawah ini.

Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi Kelas XI SMK


https://smkindonesia1.blogspot.com/
Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi Kelas XI SMK

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi Kelas XI SMK kurikulum 2013 Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan dengan harapan dapat digunakan sebagai panduan para rekan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khusus Bidang Studi Keahlian Kemaritiman, Teknika Kapal Penangkap Ikan. dalam membuat perangkat pembelajaran lainnya.


Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi Kelas XI kurikulum 2013 Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains.

Download juga: Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK

Penyajian Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi Kelas XI SMK kurikulum 2013 Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan ini di bagi kedalam tujuh kolom yang antara lain Kompetensi dasar, Indikator pencapaian Kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan Pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dan teknik penilaian disusun dengan tujuan membantu para sahabat guru khususnya guru mata pelajaran Sistem Pengendalian dan Otomatisasi.

Untuk lebih jelasnya lagi mengenai Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi Kelas XI SMK kurikulum 2013 Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan berikut ini kami sajikan Kompetensi Inti dan kompetensi Dasar dari mata pelajaran Sistem Pengendalian dan Otomatisasi.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Kerja Teknika Kapal Penangkap Ikan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Kerja Teknika Kapal Penangkap Ikan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
 Download juga: RPP Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami prinsip pengukuran dan pengaturan
4.1 Mempresentasikan prinsip pengukuran dan pengaturan
3.2 Memahami sistem kontrol
4.2 Mempresentasikan sistem kontrol
3.3 Menganalisis sistem otomatisasi di kamar mesin
4.3 Memilah peralatan sistem otomatisasi di kamar mesin
3.4 Memahami peralatan sistem otomatisasi di anjungan
4.4 Mempresentasikan peralatan sistem otomatisasi di anjungan
3.5 Memahami sistem kontrol pneumatik
4.5 Mempresentasikan sistem kontrol pneumatik
3.6 Menerapkan perawatan besi/baja
4.6 Melakukan perawatan besi/baja
3.7 Memahami bahan bakar cair
4.7 Mempresentasikan bahan bakar cair
3.8 Memahami syarat dan sifat bahan pelumas
4.8 Menunjukkan syarat dan sifat bahan pelumas
3.9 Mengevaluasi kebutuhan bahan pelumas
4.9 Membuat laporan kebutuhan bahan pelumas
 Download juga Contoh RPP 1 Lembar Bahasa Indonesia Kelas 7, 8 dan 9 SMP
Untuk mendapatkan  Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi Kelas XI SMK kurikulum 2013 Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan silahkan download filenya pada link yang sudah kami sediakan dibawah ini.

👉 Download Silabus Sistem Pengendalian dan Otomatisasi

Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Kurikulum 2013


smkindonesia1.blogspot.com - Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan

Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Kurikulum 2013 Revisi 2017 Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan ini disusun untuk melengkapi kebutuhan para rekan guru khusus nya Guru mata pelajaran Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas dalam melengkap dan menyusun administrasi sekolah atau dalam menunjang pelaksanaan kurikulum 2013 revisi tahun 2019.
Soal PAS Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK
Isi pada Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Kelas Revisi 2019 ini terbagi kedalam tujuh kolom yang terdiri dari Kompetensi Dasar (KD), Indikator pencapaian Kompetensi (IPK), Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi waktu, Penilaian dan sumber belajar diramu berdasarkan dari berbagai literatur/sumber dan internet yang disesuaikan dengan pelaksanaan kurikulum 2013 revisi tahun 2017.

Pelajaran Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan masuk kedalam C3 dalam struktur kurikulum SMK. Oleh karena itu, dengan disusunnya Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Revisi 2019 ini diharapkan dapat menjadi bekal para rekan guru khusus nya guru mata pelajaran Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas dalam menyongsong tahun ajaran baru tahun pelajaran 2020/2021 Kurikulum 2013.
Baca juga : SURAT EDARAN NOMOR 14 TAHUN 2019 TENTANG PENYEDERHANAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Untuk meyakinkan para rekan guru mengenai Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan, Berikut ini kami sajikan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasarnya

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknika Kapal Penangkap Ikan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Download juga Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII SMK
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknika Kapal Penangkap Ikan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Download Juga: Buku Ilmu Bahan Teknik Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami ilmu bahan permesinan kapal
4.1 Mempresentasikan ilmu bahan permesinan kapal
3.2 Menerapkan proses pembuatan besi
4.2 Menentukan proses pembuatan besi
3.3 Menganalisis sifat-sifat mekanis logam
4.3 Memilah sifat-sifat mekanis logam
3.4 Memahami perlakuan panas terhadap logam
4.4 Menunjukkan perlakuan panas terhadap logam
3.5 Menganalisis bahan logam dan non logam
4.5 Memilah bahan logam dan non logam
3.6 Menerapkan perawatan besi/baja
4.6 Melakukan perawatan besi/baja
3.7 Memahami bahan bakar cair
4.7 Mempresentasikan bahan bakar cair
3.8 Memahami syarat dan sifat bahan pelumas
4.8 Menunjukkan syarat dan sifat bahan pelumas
3.9 Mengevaluasi kebutuhan bahan pelumas
4.9 Membuat laporan kebutuhan bahan pelumas
Baca juga: Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar
Penyusun menyadari Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Kurikulum 2013 Revisi 2019 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat menyempurnakan sangat penyusun harapkan. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Kurikulum 2013 Revisi 2019 ini Semoga bisa bermanfaat.

Untuk bisa memiliki Silabus Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas Kelas XI SMK Bidang Keahlian Kemaritiman Program Keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan silahkan download filenya di bawah ini.
Download juga: Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK

Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII SMK

https://smkindonesia1.blogspot.com/
Soal PAS PKK
Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII SMK pilihan ganda dan esay.

A. Pilihlah jawaban dengan benar!

1. Pengujian produk sering disebut istilah ...
A. Pengujian produsen
B. Pengujian kualitas
C. Pengendalian mutu
D. Pengujian komparatif
E. Pengendalian kualitas

2. Berikut yang merupakan kegunaan dari pengujian produk, kecuali ...
A. Meningkatkan kinerja produk
B. Mengukur efek penuaan kualitas produk dalam penyimpangan
C. Memantau kualiatas produk dari tahun ke tahun
D. Mendapat pasar konsumen
E. Memberikan gambaran daya terima konsumen terhadap produk

3. Keunggulan prouduk dibanding para pesaingnya akan memiliki keuntungan dala beberapa hal berikut, kecuali ...
A. Membantu memperkuat pasang merek
B. Memperbesar dampak positif dari semua aktivitas pemasaran
C. Efisiensi proses produksi
D. Memungkinkan pembelian berlanjut dari konsumen
E. Memuaskan pelanggan dan meminimalkan pengembalian produk

4. Peran pemerintah dalam pengujian produk, yaitu ...
A. Menetapkan peraturan perundang – undangan
B. Menetapkan standar produk sebelum proses produksi
C. Ikut mengevaluasi perencanaan produksi sehingga sesuai standar
D. Melibatkan penguji luar negri dallam meningkatkan mutu produksi dalam negeri
E. Menerapkan standardisasi yang bersifat fakultarif.

5. Pengujian produk yang dilakukan oleh orang – orang yang nantinya produk tersebut akan digunakan disebut ...
A. Uji lingkungan nyata
B. Uji perbandingan
C. Uji kegunaan nyata
D. Uji pasar
E. Uji konsumen nyata

6. Berikut persyaratan yang harus dipenuhi agar pengujian produk akurat dan dapat diterapkan, kecuali ...
A. Pendekatan sistem
B. Data normatif
C. Perusahaan penelitian yang sama
D. Populasi sampel yang relavan
E. Variabel kepuasan konsumen

7. Metode pengujian produk yang sering digunakan untu menekan biaya pengujian produk, yaitu ...
A. Monadic testing
B. Sequential monadic desaign
C. Paired comparison designs
D. Protimonadic designs
E. Paired monadic testing

8. Sifat dari metode pengujian paired comparison designs, yaitu ...
A. Mencoba dua jenis produk dan menilainya secara berurutan
B. Mencoba produk dan menilainya
C. Membandingkan produk dengan produk lain
D. Menguji perubahan produk dan untuk pengujian yang kompetitif
E. Penilaian produk pertama lebih teliti dari produk kedua

9. Metode pengujian produk yang menggambarkan proses pemilihan konsumen sebenarnya adalah ...
A. Monadic testing
B. Sequential monadic designs
C. Paired comparison designs
D. Protimonadic designs
E. Paired monadic testing
Download juga Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK
10. Kelemahan dari metode sequential monadic adalah ...
A. Membutuhkan biaya tinggi
B. Kurang mencerminkan pemakian produk dalam kehidupan sehari – hari
C. Tidak mampu memberikan pengukuran tunggal yang akurat
D. Peniliaian pada produk yang diuji pertama akan lebih teliti dari produk kedua
E. Hanya dapat digunakan untuk menguji perubahan produk

11. Proses menyatukan dua komponen atau lebih menjadi bentuk akhir produk adalah ...
A. Merakit
B. Menyambung
C. Meramu
D. Menyusun
E. Mendesain

12. Berikut yang termasuk prinsip proses perakitan, kecuali ...
A. Pasangkan semua bagian komponen menjadi suatu produk
B. Proses pengencangan
C. Pemberian nama label
D. Proses inpeksi dan pengujian fungsional
E. Proses standardisasi dan evaluasi produk

13. Metode perakita antarkomponen dengan langkah yang berurutan, yaitu ...
A. Keseimbangan
B. Cascade
C. Knock down
D. Perakitan dengan pemilihan
E. Perakitan dapat ditukar – tukar

14. Proses penyambungan komponen pada metode keseimbangan menggunakan ...
A. Riveting
B. Jug screw
C. Spot welding
D. Press fits
E. Threaded fasteners

15. Pada metode perakitan individual, proses pemasangan komponen dilakukan secara ...
A. Bersamaan dan acak
B. Berurutan sesuai dengan pasangannya
C. Acak tanpa urutan
D. Sesuai dengan ukurannya
E. Sendiri – sendiri tanpa memperhatikan pasangannya

16. Metode perakitan yang smua komponennya diuat secara massal dan menurut standar tertentu adalah ...
A. Perakitan dengan pemilihan
B. Perakitan secara individual
C. Perakitan yang dapat ditukar – tukar
D. Perakitan cascade
E. Perakitan knock down

17. Perhatikan beberapa komponen berikut!
(1) Sekrup
(2) Las
(3) Spot Welding
(4) Penyolderan
(5) Brazing
Pada perakitan threaded fasteners, komponen dirakit dengan menggunakan ...
A. (1)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3)
E. (3), (4), dan (5)

18. Perhatikan suhu dibawah ini!
(1) 150° C
(2) 250° C
(3) 300° C
(4) 350° C
(5) 450° C
Suhu yang dibutuhkan untuk mencairkan logam pengisi sambungan pada proses brazing, yaitu ...
A. (1)
B. (1), (2), dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (5)

19. Berikut ini yang termasuk kegunaan dari peta proses perakitan, yaitu ...
A. Mengidentifikasi kualitas produk rakitan
B. Mengetahui aliran bahan
C. Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami oleh bahan
D. Alat analisis untuk mengidentifikasi tempat yang tidak efisien
E. Alat untuk memperbaiki tata letak dan metode kerja

20. Labang – lambang terletak dengan arah vertikal pada peta proses perakitan, yaitu ...
A. Terjadinya perubahan proses dan akhir proses
B. Terjadinya perubahan proses dan perpindahan tempat
C. Tidak ada perubahan proses dan merupakan akhir proses
D. Tidak ada perubahan proses dan perpindahan tempat
E. Arah aliran material
Download juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Promosi dan Media Promosi
21. Berikut yang termasuk fungsi dari perencanaan produksi adalah ...
A. Menjamin rencana pengujian produk
B. Alat untuk memonitor hasil prduksi
C. Mengukur kapasitas tenaga kerja
D. Meminimalkan produktivitas
E. Meminimalkan inventarisasi pabrik

22. Perencanaan produksi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar memerlukan kegiatan ...
A. Analisis pangsa pasar
B. Evaluasi produk
C. Survei selera konsumen
D. Perhitungan jumlah produk
E. Analisis distribusi

23. Faktor – faktor yang berada dalam kekuasaan pimpinan perusahaan disebut ...
A. Faktor internal
B. Faktor internal
C. Humanitas
D. Manajerial
E. Kebijakan dalam

24. Penelitian proses produksi bertujuan untuk ...
A. Memperbaiki terhadap proses produksi yang sedang berjalan
B. Perbaikan prduk yang sudah ada
C. Mencari gagasan dalam pengembangan produk
D. Menguji proses poduksi
E. Melihat tingkat kelayakan finansial produk

25. Berikut yang termasuk kegiatan menetapkan skala produksi, kecuali ...
A. Penetapan waktu
B. Penetapan kualitas produk
C. Menghitung keperluan biaya
D. Penetapan peralatan
E. Penetapan persediaan bahan baku

26. Biaya yang menentukan apakah produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan disebut biaya ...
A. Pencegahan
B. Kegagalan
C. Pengkajian
D. Keharusan
E. Pengembangan

27. Pendekatan total quality management pertama kali diterapkan pada tahun ...
A. 1968
B. 1998
C. 1986
D. 1970
E. 1980

28. ISO 9001 merupakan ISO yang membahas ...
A. Pengendalian mutu produk
B. Keamanan produk
C. Aspek produk dalam kaitannya dengan lingkungan
D. Tata cara mengubah limbah produk
E. Perusahaan dalam hubungannya dengan kepegawaian

29. Pengertian kreativitas dalam kaitannya dengan pengendalian mutu adalah ...
A. Hubungan kegiatan perusahaan dan produk yang dihasilkannya dengan kebutuhan masyarakat pengguna yang menjadi target kegiatan
B. Kesesuaian perencanaan dengan hasil yang dicapai, atau ketetapan sistem, metode, dan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan produk yang direncanakan
C. Kemampuan mengadakan inovasi, pembaruan, atau menciptakan sesuatu yang sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk kemampuan evaluasi diri
D. Kemampuan perusahaan memberikan pelayanan sepenuh dan setulus hati kepada semua khalayak sasaran
E. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk perangkat keras yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna

30. Berikut yang termasuk elemen produksi suatu produk, kecuali ...
A. Pengendalian
B. Manajemen pekerjaan
C. Proses produksi
D. Performa pekerjaan
E. Pengujian produk
Download juga Silabus Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK Kurikulum 2013 Revisi 2017
B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar!
1. Jelaskan sifat produksi massal!
2. Sebutkan keuntungan produksi massal!
3. Tuliskan kegiatan dari perencanaan produksi menurut Sukaria Sumalingga!
4. Uraikan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perakitan pada proses produksi agar produk yang dihasilkan berkualitas baik!
5. Ditinjau dari cara kerjanya, keseimbangan lintasan perakitan dapat dibedakan menjadi sistem tradisional dan sistem manufaktur. Jelaskan perbedaan dari kedua sistem tersebut!
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Benchmark!
7. Jelaskan apa yang dimaksud ketahanan produk!
8. Sebutkan tujuan pengujian produk!
9. Sebutkan indikator keberhasilan pengendalian mutu!
10. Jelaskan pengertian pengendalian mutu!

Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII SMK pilihan ganda dan esay.

A. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Fase paling awal dalam merencanakan produksi massal adaah ...
A. Mengidentifikasi peluang
B. Mengupulkan pekerja
C. Menambah karyawan
D. Mendiskusikannya dengan kolega
E. Menerapkan strategi bersaing

2. Nama lain dari kapasitas adalah ...
A. Input
B. Output
C. Throughtput
D. Process
E. Deliberate action

3. Pernyataan berikut yang merupakan kerugian dalam penerapan sistem produksi kontinu, kecuali ...
A. Terdapatan kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan
B. Proses produksi mudah terhenti karena apabila terjadi kemacetan di suatu tempat/tingkat proses (diawal, ditengah atau dibelakang), maka kemungkinan seluruh proses produksi akan terhenti
C. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan karena biasanya tingkat produksi akan terhenti
D. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit (unit production cost) yang rendah
E. Dapat diperoleh tingkat biaya produksi per unit (unit production cost) yang tinggi

4. Metode dalam lini perakitan yang mampu menghasilkan solusi optimal disebut dengann metode ...
A. Matematis
B. Sosial
C. Ekonomis
D. Probabilistik
E. Peluang

5. Metode dalam keseimbangan lintas perakitan terdiri dari ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
6. Pihak produsen hardware merakit produk dengan menggunakan komponen asli. Fase ini dinamakan dengan fase ...
A. Tooling
B. EVT
C. DVT
D. PVT
E. Line balancing

7. Berikut keuntungan penerapan metode bongkar pasang, kecuali ...
A. Memudahkan dalam memobilitas atau transportasi
B. Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian – bagian dalam
C. Memudahkan dalam operasional pekerjaan
D. Kontruksi menjadi lebih sederhana
E. Mudah bocor

8. Hal berikut bukan merupakan alur dari rute produksi adalah ...
A. Operasi
B. Operasi urutan
C. Pusat – pusat kerja
D. Sprptandar
E. Bahan baku

9. ISO 9001 berkaitan dengan ...
A. Pengendalian lingkungan
B. Pengendalian mutu
C. Transparansi anggaran
D. Pencegahan korupsi
E. Peyalahgunaan wewenang perusahaan
Download juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal
10. Prinsip kualitas dalam ISO 9001 terdiri dari ...
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 9

11. Strategi yg digunakan perushaan pada tahap penurunan adalah ...
A. Promosi secara lancar
B. Melakukan rabat
C. Diversifikasi produk
D. Mencari segmen baru
E. Menggarap relung pasar

12. Ciri utama perusahaan dalam tahap perkenalan adalah ...
A. Pertumbuhan penjualan sangat rendah
B. Pertumbuhan penjualan sanagat tinggi
C. Belum memerlukan dana eksternal untuk biaya ekspansi
D. Perusahaan belum mengalami kerugian
E. Perusahaan tidak mengambil risiko kerugian

13. Pada tahap pertumbuhan, perusahaan telah membuktikan ...
A. Produknya berkualitas
B. Penantang pasar
C. Mampu merebut segmen pasar
D. Produk yang ditawarkan diterima di pasar
E. Memiliki eeuntungan yang tinggi

14. Jika perusahaan menunjukkan perkembangan ke arah yang bagus, karyawan akan memiliki motivasi untuk ...
A. Berkarier
B. Naik gaji
C. Mendirikan usaha
D. Mencari perusahaan lain
E. Berhenti

15. Hal berikut yang bukan ciri – ciri pemimpin yang efektif adalah ...
A. Strategis
B. Eksekutor
C. Manajer talenta
D. Pengembang SDM
E. Diktator

16. Pada prinsipnya, kesalahan yang dilakukan bawahan atau karyawan mencerminkan kegagalan ...
A. Pemimpin
B. Staf bawahan
C. Sistem manajemen
D. Perusahaan
E. Peralatan

17. Seorang karyawan yang baik harus menunjukkan ...
A. Kepatuhan kepada pimpinan
B. Kewibawaan
C. Kinerja yang baik
D. Pelayanan kepada pemimpin
E. Kerapian dalam berpakaian

18. Kemampuan seseorang ditunjukkan oleh ...
A. Tingkat keahlian
B. Tingkat pendidikan
C. Tingkat keterampilan
D. Kerapian dalam berpakaian
E. Kesopanan

19. Kinerja keuangan perusahaan pada dasarnya diperlukan sebagai alat ukur untuk mengukur ...
A. Kesehatan perusahaan
B. Keberhasilan laporan keuangan
C. Penjualan yang bai
D. Tingkat produksi yang tinggi
E. Efisiensi produksi

20. Berkut yang bukan merupakan tujuan dari kegiatan penetrasi pasar, yaitu ...
A. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produ
B. Aman dari dominasi pertumbuhan pasar
C. Restrukturisasi pasar yang matang oleh manuver dari komputer
D. Menantang pasar pesaing
E. Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada

21. Hal berikut yang bukan termasuk lingkungan mikro dalam aspek pemasaran adalah ...
A. Konsumen
B. Pegawai
C. Supplier
D. Media
E. Pemerintah

22. Langkah selanjutnya setelah Anda mampu menentukan dan memenuhi kebutuhan pelanggan adalah ...
A. Memilih pasar sasaran
B. Memilih pangsa pasar khusus
C. Menerapkan strategi untuk menghadapi pesaing
D. Memberangus pesaing usaha
E. Menambah kualitas barang
Download juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Perkembangan Usaha
23. Iklan yang dikemas seperti berita dinamakan ...
A. Iklan kolom
B. Iklan advetorial
C. Iklan displai
D. Iklan elektronik
E. Iklan radio

24. Pernyataan berikut yang bukan termasuk kegiatan penetrasi pasar adalah ...
A. Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar produk ini
B. Aman dari dominasi pertumbuhan pasar
C. Restruktrurasi pasar
D. Meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang ada
E. Mengikuti pameran

25. Kelompok produsen yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplay, dan kompetisi disebut...
A. Pengusaha
B. Kartel
C. Konglomerasi
D. Perusahaan induk
E. Perusahaan cabang
26. Salon “Cantik” tahun 2017 pada pembukuannya memiliki data:
Prive Rp.1.000.000,00
Laba usaha Rp.4.500.000,00
Modal awal Rp.12.500.000,00
Modal akhir salon tersebut adalah ...
A. Rp.17.000.000,00
B. Rp.4.500.000,00
C. Rp.9.000.000,00
D. Rp.18.000.000,00
E. Rp.19.500.000,00

27. Harta sebuah perusahaan sebesar Rp.32.000.000,00, sedangkan kewajibannya sebesar Rp9.000.000,00. Jadi, besarnya modal perusahaan adalah ...
A. Rp.41.000.000,00
B. Rp. 32.000.000,00
C. Rp. 23.000.000,00
D. Rp.13.000.000,00
E. Rp.9.000.000,00

28. Pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau kelompok investor disebut ...
A. Go public
B. Kartel
C. Holiding company
D. Merger
E. Akuisi

29. Perhatikan beberapa istilah berikut!
(1) Manajemen jasa
(2) Manajemen produksi
(3) Manajemen perusahaan
(4) Manajemen distribusi
(5) Manajemen ekonomi
Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan semua aktivitas yang dilakukan manjer untuk membantu perusahaan dalam menghasilkan barang adalah ...
A. (2) dan (4)
B. (2) saja
C. (1) dan (3)
D. (1), (2), dan (3)
E. (5) saja

30. Perhatikan beberapa hal berikut!
(1) Manufaktur yang ramping
(2) Manufaktur yang stabil
(3) Manufaktur yang fleksibel
(4) Manufaktur yang baik
(5) Manufaktur statis
Mendesain mesin untuk melakukan banyak tugas sehingga mesin tersebut dapat menghasilkan beragam produk marupakan ...
A. (1), (2), dan (3)
B. (2) dan (4)
C. (3) saja
D. (1) dan (5)
E. (5) saja

B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar!
1. Jelaskan yang disebut laporan keuangan!
2. Jelaskan tujuan khusus dari laporan keuangan menurut accounting principles board statement!
3. Jelaskan penggunaan laporan keuangan bagi pemberian pinjaman!
4. Dengan pertolongan saldo perkiraan buku besar PT Laris Jaya yang disajikan dibawah ini, hitunglah persentase biaya produksi tak langsung atas dasarr upah langsung.
Pemakaian bahan baku .............................................................. Rp10.080.000,00
Upah langsung ........................................................................... Rp8.400.000,00
Upah tak lansung ....................................................................... Rp2.058.000,00
Biaya peeliharaan pabrik ........................................................... Rp1. 092.000,00
Penyusutan gedung dan mesin pabrik ...................................... Rp819.000,00
Biaya – biaya produksi ta langsung lainnya .............................. Rp1.071.000,000
Berbagai biaya penjualan .......................................................... Rp1.680.000,00
Berbagai biaya umum dan administrasi .................................... Rp2.520.000,00
Biaya bunga ............................................................................... Rp420.000,00

5. Neraca saldo disesuaikan yang disusun dari buku – buku Pabrik Kembang Gula pada akhir bulan juni 2017 memuat pos – pos berikut ini.
Persediaan bahan baku (awal) .................................................... Rp9.269.000,00
Persediaan barang dalam proses (awal) ..................................... Rp2.576.000,00
Upah langsung ............................................................................. Rp23.800.000,00
Upah tak langsung ....................................................................... Rp8.890.000,00
Pembelian bahan baku ................................................................ Rp34.820.000,00
Biaya reparasi dan pemeliharaan ................................................ Rp840.000,00
Penerangan, air, dan tenaga listrik .............................................. Rp1.204.000,00
IPEDA dan asuransi pabrik .......................................................... Rp1.064.000,00
Penyusutan gedung pabrik dan pemeliharaan ............................ Rp2.671.000,00
Asuransi gedung pabrik ............................................................... Rp336.000,00
Amortisasi paten atas produk yang diproduksi ........................... Rp688.000,00
Biaya – biaya produksi tak langsung lainnya .............................. Rp966.000,00
Selanjutnya diketahui pula hal berikut:
a. Persediaan bahan baku per juni 30 Juni 2018 Rp8.288.000
b. Dari bahan baku seharga Rp1.680.000,00 dan upah langsung sejumlah Rp2.800.000,00, dapat dimasukkan ke harga pokok barang dalam proses per 30 Juni 2018.
Hitunglah persentase biaya produksi tak langsung untu bulan Juni 208 yang didasarkan kepada biaya upah langsung.
6. Sebutkan salah satu aspek penting dalam Design for Manufacturing (DFM)!
7. Sebutkan faktor pendorong perkembangan usaha!
8. Sebutkan fakto penghambat perkembangan usaha!
9. Sebutkan tiga tahap perkembangan usaha!
10. Sebutkan dua aspek yang memengaruhi perkembangan usaha!
Untuk mendapatkan Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII SMK pilihan ganda dan esay silahkan unduh filnya yang sudah kami kemas dalam bentuk pdf di bawah ini

Silabus Desain Busana Kelas XI SMK Revisi 2018


https://smkindonesia1.blogspot.com/
Silabus Desain Busana Kelas XI SMK Revisi 2018

Silabus Desain Busana Kelas XI SMK Revisi 2018 Bidang Keahlian Pariwisata Program Keahlian Tata Busana Kompetensi Keahlian Tata Busana

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Tata Busana pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Tata Busana
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Download juga RPP Desain Busana Kelas XI SMK Revisi 2018
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan desain busana anak sesuai dengan konsep colase
4.1 Membuat desain busana anak sesuai dengan konsep colase
3.2 Menganalisis desain rok sesuai dengan konsep colase
4.2 Membuat desain rok sesuai dengan konsep colase
3.3 Menerapkan desain busana rumah sesuai dengan konsep colase
4.3 Membuat desain busana rumah sesuai dengan konsep colase
3.4 Menerapkan desain blus sesuai dengan konsep colase
4.4 Membuat desain blus sesuai dengan konsep colase
3.5 Menganalisis desain busana kerja wanita dengan proporsi ilustrasi ( 1:9 s/d 1:13 ) secara manual dan digital
4.5 Membuat desain busana kerja wanita dengan proporsi ilustrasi ( 1:9 s/d 1:13 ) secara manual dan digital
3.6 Menerapkan desain kemeja sesuai dengan konsep colase
4.6 Membuat desain kemeja sesuai dengan konsep colase
3.7 Menerapkan desain celana kerja sesuai dengan konsep colase
4.7 Membuat desain celana kerja sesuai dengan konsep colase
3.8 Menganalisis desain celana santai sesuai dengan konsep colase
4.8 Membuat desain celana santai sesuai dengan konsep colase
3.9 Menerapkan desain tunik sesuai dengan konsep colase
4.9 Membuat desain tunik sesuai dengan konsep colase
Download juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Membuat Standar Laporan Keuangan
3.10 Menerapkan desain gamis secara digital sesuai dengan konsep colase
4.10 Membuat desain gamis secara digital sesuai dengan konsep colase
3.11 Menganalisis desain busana pesta wanita secara digital sesuai dengan konsep colase
4.11 Membuat desain busana pesta wanita secara digital sesuai dengan konsep colase
3.12 Menerapkan desain busana kerja pria secara digital sesuai dengan konsep colase
4.12 Membuat desain busana kerja pria secara digital sesuai dengan konsep colase
3.13 Menerapkan desain busana pesta pria secara digital sesuai dengan konsep colase
4.13 Membuat desain busana pesta pria secara digital sesuai dengan konsep colase
3.14 Menerapkan desain bolero secara digital sesuai dengan konsep colase
4.14 Membuat desain bolero secara digital sesuai dengan konsep colase
3.15 Menerapkan desain busana rompi secara digital sesuai dengan konsep colase
4.15 Membuat desain rompi secara digital sesuai dengan konsep colase
3.16 Menerapkan desain jas secara digital sesuai dengan konsep colase
4.16 Membuat desain jas secara digital sesuai dengan konsep colase
3.17 Menerapkan desain gaun secara digital sesuai dengan konsep colase
4.17 Membuat desain gaun secara digital sesuai dengan konsep colase
3.18 Menerapkan desain kamisol sesuai dengan konsep colase
4.18 Membuat desain kamisol sesuai dengan konsep colase
3.19 Menerapkan desain kebaya sesuai dengan konsep colase
4.19 Membuat desain kebaya sesuai dengan konsep colase
3.20 Mengevaluasi hasil pembuatan desain secara manual dan digital
4.20 Membuat laporan hasil evaluasi pembuatan desain secara manual dan digital
Download juga Silabus Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif Kelas X SMK Revisi terbaru
Untuk mendapatkan Silabus Desain Busana Kelas XI SMK Revisi 2018 Bidang Keahlian Pariwisata Program Keahlian Tata Busana Kompetensi Keahlian Tata Busana silahkan unduh filenya di bawah ini. Untuk mendapatkan perangkat pembelajaran lengkapnya silahkan klik DISINI.

Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal

https://smkindonesia1.blogspot.com/
Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal
Kompetensi dasar
3.10 Menganalisis perencanaan produsi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal

Semakin banyak jumlah manusia, tentu semakin anyak pula tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Hal ini yang menyebabkan proses produksi harus berjalan seara terus menerus dan dalam proses yang banyak atau massal. Produksi massal merupakan proses produksi pada bidang yang beragam dan didistribusikan secara manufaktur. Knsep produksi massal dapat diterapkan pada berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel partikel ditangani dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia dan mineral) sampai bagian bagian padat yang kecil kecil (seperti pengencang) ke perakitan bagian bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil)

Produksi massal merupakan suatu metode yang paling umum diterapkan di dalam produksi produk perangkat keras. Dengan adanya produksi massal produk - produk perangkat keras, perangkat lunak, multimedia, dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan dalam waktu relatif cepat. Namun, produksi massal harus direncanakan dengan matang. Hal ini dikarenakan proses produksi massal merupakan produksi yang berkesinambungan. Jika terdapat kesalahan dalam satu tahap produksi massal, maka tahap lain akan ikut terkena imbasnya. Untuk lebih jelasnya , simaklah materi berikut ini!
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Membuat Standar Laporan Keuangan
A. Aspek Produksi
Aspek produksi massal merupakan aspe yang dapat menjangkau berbagai macam area ilmu. Namun, anda dapat membedakan produksi massal dengan produksi kerajinan atau industri rumahan. Aspek aspek dalam produksi massal, seperti ini produksi dan standardisasi ukuran, telah lama ada bahkan sebelum era revolusi industri. Namun, adanya era revolusi industri, menandai terciptanya mesin mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia. Selain itu, telah membuka jalan bagi manusia dalam melangsungkan produksi massal dalam waktu singkat.

1. Proses Produksi
Produksi merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan dari suatu barang dan jasa. Adapun, proes produksi merupakan suatu metode atau cara dan teknik yang diubah untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu hasil atau produk.

2. Tujuan Proses Produksi
Ada beberapa tujuan dari proses produksi, yaitu sebagai berikut.
a. Memenuhi Kebutuhan Manusia
Kebutuhan yang beragam dari setiap manusia mengharuskan tersedianya beranekaragam jenis barang serta jasa yang harus dipenuhi dalam kegiatan produksi.
b. Memperoleh Keuntungan atau Laba
Dengan proses produksi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa. Produsen juga akan memperoleh keuntungan dengan jalan menjual barang atau jasa tersebut. Kuntungan atau laba yang diperoleh, diharapkan sebanyak banyaknya sehingga dapat digunakan kembali untuk proses prduksi selanjutnya.
c. Menjaga Kelangsungan Hidup Bersama
Dengan adanya produksi barang atau jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dari setiap penjualan yang akan dilakukan. Hal ini akan digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan mereka termasuk kesejahteraan karyawan.
d. Meningkatkan Mutu dan Jumlah Produksi
Terjaganya mutu atau kualitas produk yang baik akan membuat konsumen untuk menggemari produk tersebut. Sehingga, jumlah konsumen akan meningkat dan berdampak pada pemesanan dan produksi yang makin banyak pula.
e. Mengganti Barang yang Rusak
Apabila terdapat beberapa barang yang rusak, baik rusak yang disebabkan oleh aus, rusak karena dipakai, atau rusak karena bencana alam. Semua akan diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
3. Jenis Jenis Proses Produksi
Proses produksi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut.
a. Proses Produksi Secara Terus Menerus
Pada pola produksi secara terus - menerus, proses akan selalu sama setiap hari, tanpa adanya perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari bahan baku sampai menjadi produk akhir.
Berikut contoh dari proses produksi secara terus - menerus.
1) Usaha Tekstil
2) Usaha Kertas
3) Garmen
Ada beberapa ciri ciri pada proses produksi yang dilakukan secara terus menerus, diantaranya sebagai berikut.
1) Produksi dengan jumlah yang besar dengan variasi yang kecil.
2) Penyusunan peralatan atas dasar urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir.
3) Adanya mesin mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk produk tertentu.
4) Pengaruh operator kecil
5) Tidak membutuhkan banyak karyawan
6) Adanya kemacetan pada suatu bagian akan mengakibatkan kemacetan pada bagian lainnya.
7) Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik
8) Variai produk akhir kecil

b. Proses Produksi Secara Terputus
Berikut beberap ciri ciri pross produksi secara terputus putus
1) Menghasilkan produk yang lebih kecil dengan variasi yang banyak
2) Produksi berdasarkan pesanan
3) Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya
4) Mesin bersifat general purpose machine (mesin bersifat umum/serbaguna)
5) Adanya pngaruh karyawan yang benar
6) Apabila terjadi kemacetan pada suatu bagian, hal ini tidak akan berimbas pada bagian lainnya.
7) Diperlukan pengendalian proses yang baik
8) Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi
9) Peralatan bersifat fleksibel dengan tenaga manusia
10) Diperlukan ruangan yang cukup besar
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Promosi dan Media Promosi
B. Perencanaan Produksi Massal
Dalam sebuah produksi, perencanaan merupakan suatu hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Perencanaan sebuah produk merupakan sebuah prose menciptakan ide produk dan menidaklanjuti produk tersebut sampai kepasaran untuk diperkenalkan. Pada tahap ini, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi.
Kesuksesan ekonomi produk massal suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Kemudian, secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufakktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan setiap elemen perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh pelanggan maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh pelanggan menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorintasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

1. Dimensi Spesifik Usaha Pengembangan Produk
Ada lima dimensi spesifik yang berhubungn dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk. Lima dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kualitas Produk
Kualitas produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini akan berdampak terhadap pangsa pasar dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan.

b. Biaya Produk
Biaya produk merupakan modal yang digunakan untuk produksi setiap unit, seperti peralatan atau alat bantu. Biaya produk menentukan besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan tertentu.

c. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pegembangan produk akan menentukan perusahaan dalam berkompetisi. Hal ini akan menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, sehingga akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

d. Biaya Pengembangan Produk
Dalam proses produksi, biaya pengembangan produk merupakan produk suatu hal yang sangat penting untuk mencapai investasi yang dibutuhkan dalam mencapai profit.

e. Kapabilitas Pengembangan Produk
Kapabilitas pengembangan produk merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.
Perancangan dan pembuatan suatu produk, baik produk, baik produk yang baru ataupun produ yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini dapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudiaan disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Langkah – Langkah dalam Membuat Perencanaan Pemasaran
2. Hubungan Antara Perencanaan dengan Kondisi Produksi
Ada beberapa permasalahan dalam perencanaan produksi, diantaranya sebagai berikut:
a. Fasilitas produksi apa saja yang diperlukan
b. Cara membagi alat alat produksi tersebut agar dapat digunakan dalam proses produksi
c. Cara agar alat alat produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat produk yang diinginkan dan dalam jumlah yang diinginkan.

Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek penjadwalan dan perencanaan tugas, serta tata letak atau hubungan antarsumber daya. Perencanaan produksi bersifat dinamis. Artinya, perencanaan produksi selalu berubah ubah, sesuai dengan adanya perubahan rencana yang mungkin terjadi. Adapun kontrol produksi merupakan mekanisme untuk mengawasi agar produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Kontrol produksi memiliki fungsi fungsi penting, diantaranya sebagai berikut.
a. Menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana
b. Mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan kekeurangannya
c. Menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan kesalahannya
d. Mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan kesalahan yang ada pada proses produksi
e. Meneruskan laporan kontrol produksi kepada bagian perencanaan untuk ditindaklanjuti.

3. Fase dalam perencanaan produk
Fase dalam perencanaan produk merupakan suatu kegiatan dalam proses perancangan. Fase fase dalam proses perancangan produk berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan langkah langkah dalam fase. Berikut beberapa fase dalam proses perancangan produk.

a. Mengidetifikasi Peluang
Peluang produk dapat diperoleh melalui empat cara, dintaranya sebagai berikut.
1) Produk baru
2) Turunan dari produk yang sudah ada
3) Perbaikan produk yang sudah ada
4) Produk yang pada dasarnya baru
Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Keluhan pelanggan terhadap produk sejenisnya yang sudah ada
2) Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing
3) Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis
4) Adanya kecendrungan dalam gaya hidup, demgrafi, dan teknologi
Download juga: Silabus Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK Kurikulum 2013 Revisi Terbaru
b. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek
Ada empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang peluang bagi produk baru, yaitu sebagai berikut.
1) Strategi bersaing
Strategi bersaing merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk dengan memperhatikan para pesaing usaha. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang.
Pada umumnya, perusahaan melakukan diskusi tingkat manajemen untuk membahas strategi dalam menghadapi persaingan usaha. Berikut beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan.
a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi
b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya
c) Fokus pelanggan
d) Produk tiriuan
2) Segmentasi pasar
Pembagian pasar kedalam segmen membuat perusahaan dapat memetakan selera pelanggan terhadap suatu produk pesaingnya. Pemetaan produk produk pesaing dan milik sendiri kedalam segmen segmen akan membantu perusahaan dalam memperkirakan kelemahan produk pesaingnya.
3) Perkembangan teknologi
Pada perusahaan dengan produk berupa teknlogi , keputusan perencanaan yang utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam kegiatan produksi massal.
4) Perencanaan platform produk
Platform produk yang baik dapat menjadi dasar dalam pembuatan sebuah produk turunan yang mampu memenuhi selera pasar. Keputusan mengenai platfrom produk berkaitan erat dengan usaha pengembangan produk serta implementasi teknologi dalam membuat suatu produk. Guna pengembangan produk, maka perusahaan dapat menggunakan peta jalur teknologi. Peta jaluur teknlogi merupakan cara untuk menunjukkan perkiraan penggunaan teknologi dimasa depan dan teknologi yang tepat digunakan untuk pasar.
5) Evaluasi peluang produk baru
Evaluasi peluang produk dilakukan berdasarkan beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut.
a) Ukuran pasar (unit pertahun x harga rata rata).
b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun)
c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya)
d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar
e) Pengetahuan perusahaan mengenai tekonologi
f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain
g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan
6) Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan
Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi dimensi yang berguna, sehingga manajer akan mempertimbangkan dampak atas keputusan perencanaan produk. Pendekataan pemetaan yang dikemukakan oleh cooper et al (1998) melibatkan dimensi seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar dan sebagainya.
Download juga: RPP Bahasa Inggris Kelas XII SMK Revisi 2018
Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu
Aspek pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu terbagi menjadi aspek aspek berikut.
1) Pengelolaan sumber daya
Perencanaan produk secara mendalam dan menyeluruh akan membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang sudah dianggarkan.
2) Penentuan waktu proyek
Ada beberapa faktor dalam mempertimbangkan penentuan waktu proyek, yaitu seagai berikut.
a) Penentuan waktu pengenalan produk
b) Kesiapan teknolog
c) Kesiapan pasar
d) Persaingan dalam penawaran produk
e) Penyelesaian perencanaan proyek pendahuluan
Tahap penyelesaian perencanaan dilakukan setelah suatu proyek disetujui . kegiatan ini melibatkan tim yang disebut tim yang disebut sebagai tim inti. Pada fase ini, perusahaan harus mampu membuat menjelaskan visi produk.
Penulisan visi produk harus memakai bahasa yang memiliki makna umum. Untuk memberikan detail jelas suatu visi, maka tim inti harus mampu membuat sebuah pertanyaan misi, asumsi, serta batasannya.

1) Pernyataan misi
berikut beberapa hal dalam pernyaan misi.
a) Uraian ringkas pada produk. Produk ringkas yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari penggunaan konsp produk secara spesifik.
b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas
c) Pangsa pasar merupakan identifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.

2) Asumsi dan batasan
Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis prduk menjadi lebih terarah. Berikut beberapa permasalahan yang perlu diperimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan
a) Manufaktur
Mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur
b) Pelayanan
Pelayanan pelanggan sangat menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu harus mampu menyusun strategi dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan
c) Lingkungan
Sasaran aspek lingkungan menyatakan bahwa seluruh komponen akan di manufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya sehingga tidak akan ada komponen yang sia sia
Perkiraan tersebut harus melalui tes yang disebut reality check. Dengan adanya reality check, perusahaan dapat membandingkan keocokan antara visi misi produk dengan kebutuhan pasar. Jika tidak sesuai, maka harus dilakukan perbaikan.
Download juga: RPP Administrasi Umum Kelas X SMK Revisi 2018
4. Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal
Produksi massal memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu sebagi berikut.
a. Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dari kegitatan produksi massa, diantaranya sebagai berikut.
1) Akuransi dan Otomatis Tinggi
Diantara keuntungan akurasi dan otomatis tinggi adalah sebagai berikut.
a) Banyak barang standar yang diproduksi
b) Barang barang yang diproduksi merupakan barang yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan otomatis tertinggi.
2) Kurang Biaya Tenaga Kerja
Salah satu keuntungan bagi perusahaan dengan memproduksi produk massal adalah dapat membuat biaya tenaga kerja lebih sedikit.
3) Tingkat Produksi Cepat
Tingkat produksi yang cepat dapat dipasarkan lebih cepat.
4) Sedikitnya Pengeluaran Per Unit
Produksi massal yang menggunakan peralatan efiien akan menggunakan biaya lebih sedikit.
b. Kerugian 
Selain memiliki keuntungan, produksi massal juga memiliki kekurangan atau kerugian, diantaranya sebagai berikut.
1) Sumber Daya Yang Terbuang
Sumber daya yang terbatas dapat merupakan suatu kerugian atau masalah yang cukup serius bagi suatu perushaan. Tidak selamanya mein yang digunakan kan berjalan lancar tanpa kendala. Ketika mesin mengalami kerusakan, tentu dibutuhkan tenaga pengganti yang cukup banyak.
2) Tidak Ada Jaminan
Barang yang diproduksi secara massal tidak memiliki jaminan ketika dipasaran akan menjadi produk yang laris dikalangan konsumen. Apabila barang yang telah diproduksi ternyata bukan barang yang digemari oleh konsumen, hal ini tentu akan mejadi sia sia dan perusahaan akan mengalami kerugian yang besar.
3) Lebih Banyak Untuk Bahan
Dalam produksi massal, membutuhkan penggunaan alat mesin otomatis yang membutuhkan banyak investasi. Selain itu, dibutuhkan pula bahan baku khusus agar tingkat produksi menjadi leih cepat. Hal ini tentu dibutuhkan biaya lebih daripada produksi biasanya.
4) Kurang Beragam
Salah satu ciri dari produksi massal adalah kesamaan dari produk yang dihasilkannya. Hal ini, tentunya akan membuat konsumen merasa jenuh atau bosan terhadap produk yang sama.
Download Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal dalam bentuk pdf di bawah ini.

Silabus Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK

https://smkindonesia1.blogspot.com/

smkindonesia1.blogspot.com - Silabus Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK Bidang Keahlian Kesehatan dan Pekerjaan Sosial Program Keahlian Pekerjaan Sosial Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawatan Sosial)
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Download juga: Silabus Administrasi Pajak Kelas XII SMK
Berikut ini kami lampirkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial
3.1 Menerapkan keterampilan dasar pekerjaan sosial
4.1 Melaksanakan keterampilan dasar pekerjaan sosial
3.2 Menerapkan komunikasi dalam praktik pekerjaan sosial
4.2 Melaksanakan komunikasi dalam praktik pekerjaan sosial
3.3 Menerapkan relasi dalam praktik pekerjaan sosial
4.3 Melaksanakan relasi dalam praktik pekerjaan sosial
3.4 Menerapkan pengumpulan data
4.4 Melaksanakan pengumpulan data
3.5 Menerapkan asesmen pekerjaan sosial
4.5 Melaksanakan asesmen pekerjaan sosial
3.6 Menganalisis hasil asesmen dalam praktik pekerjaan sosial
4.6 Memecahkan masalah dari hasil asesmen dalam praktik pekerjaan sosial
3.7 Menerapkan metode pekerjaan sosial dalam memberikan layanan kepada klien
4.7 Menggunakan metode pekerjaan sosial dalam memberikan layanan kepada klien
3.8 Menerapkan teknik pekerjaan sosial dalam memberikan layanan kepada klien
4.8 Melaksanakan teknik pekerjaan sosial dalam memberikan layanan kepada klien
3.9 Menerapkan pencatatan dalam praktik pekerjaan sosial
4.9 Melaksanakan pencatatan dalam praktik pekerjaan sosial
3.10 Menerapkan pembuatan laporan dalam praktik pekerjaan sosial
4.10 Membuat laporan dalam praktik pekerjaan sosial
3.11 Memahami potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS)
4.11 Mengelompokkan potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS)
3.12 Memahami Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
4.12 Mengelompokkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
3.13 Menerapkan penggunaan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS)
4.13 Menggunakan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial (SIKS)
Download Juga: RPP Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK Revisi Terbaru
Silabus Berkarakter mata pelajaran Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK Kurikulum 2013 Bidang Keahlian Kesehatan dan Pekerjaan Sosial Program Keahlian Pekerjaan Sosial Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawatan Sosial) RPP Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial ini disusun untuk melengkapi kebutuhan para rekan guru khusus nya Guru mata pelajaran Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial dalam melengkap dan menyusun administrasi sekolah atau dalam menunjang pelaksanaan kurikulum 2013 revisi tahun 2017.

Isi pada Silabus Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK Revisi terbaru ini terbagi kedalam tujuh kolom yang terdiri dari Kompetensi Dasar (KD), Indikator pencapaian Kompetensi (IPK), Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi waktu, Penilaian dan sumber belajar diramu berdasarkan dari berbagai literatur/sumber dan internet yang disesuaikan dengan pelaksanaan kurikulum 2013 revisi tahun 2017.

Pelajaran Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial SMK pada kurikulum 2013 termasuk kelompok C2 untuk Bidang Keahlian Kesehatan dan Pekerjaan Sosial Program Keahlian Pekerjaan Sosial Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawatan Sosial) RPP Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial. Oleh karena itu, dengan disusunnya Silabus Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK Revisi terbaru ini diharapkan dapat menjadi bekal para rekan guru khusus nya guru mata pelajaran Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial dalam menyongsong tahun ajaran baru tahun pelajaran 2020/2021.
Download juga Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK Revisi 2017
Penyusun menyadari Silabus Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK Kurikulum 2013 Revisi 2018 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat menyempurnakan sangat penyusun harapkan. Akhir kata penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya Silabus Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X SMK Kurikulum 2013 ini Semoga bisa bermanfaat.

Untuk bisa memiliki Silabus berkarakter Mata Pelajaran Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial Kelas X Kurikulum 2013 SMK Revisi 2018 Bidang Keahlian Kesehatan dan Pekerjaan Sosial Program Keahlian Pekerjaan Sosial Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawatan Sosial) RPP Keterampilan Teknis Pekerjaan Sosial silahkan download filenya di bawah ini.
Download juga: Produk Kreatif dan KewirausahaanMembuat Standar Laporan Keuangan

Materi Produk Kreatif dan Kewirausahan Membuat Standar Laporan Keuangan

https://smkindonesia1.blogspot.com/
Membuat Standar Laporan Keuangan
Membuat Standar Laporan Keuangan
 
Kompetensi dasar
3.20 menentukan standar laporan keuangan
4.20 membuat laporan keuangan
 
Laporan keuangan secara sederhana adalah informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan yang apat digunakan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan tersebut dalam suatu periode tersebut dalam suatu periode tertentu. Adanya laporan keuangan, para pemimpin atau manajemen dapat melihat lebih jelas kondisi keuangan perusahaan berdasarkan data – data aktual mengenai kondisi perusahaan. Perusahaan yang baik tentunya harus memiliki sistem pelaporan keuangan yang baik dan merata. Tanapa adanya laporan keuangan, perusahaan akan kesulitan menganalisis apa yang terjadi dalam perusahaan dan bagaimana kondisi serta posisi perusahaan.

Setiap usaha pasti memiliki laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana laju keuntungan dari suatu perusahaan. Suatu perusahaan laporan keuangan yang baik akan menentukan kesehatan keuangan perusahaan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Unsur yang berkaitan dengan penguuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagi unsur neraca. Oleh karena itu, marilah pelajari bab berikut dengan seksama!

A. Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Selain itu, juga termasuk jadwal dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya, informasi keuangan segmen industri dan georgrafis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
1. Manfaat Laporan Keuangan
Pada dasarnya, laporan keuangan hanya digunakan oleh beberapa pihak yang berkepentingan. Tidak semua orang diperbolehkan untuk menggunakan laporan euangan sebuah perusahaan. Laporan keuangan tidak hanya berguna untuk pengusaha atupun bisnis, tetapi ada beberapa keuangan, seperti pihak – pihak berikut.
Baca juga Buku Buku Panduan Penyusunan Soal HOTS Bahasa Inggris
a. Pemberi Pinjaman atau Kreditor
Sebagai pihak yang meminjamkan tambahan modal untuk membantu bisnis Anda tetap berjalan dengan baik, kreditor akan meminta laporan keuangan perusahaan. Laporan ini akan memberikan informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dimanfaatkan oleh kreditor sebagai bahan acuan untuk menolak ataupun menyetujui pinjaman yang diajukan. Kreditor akan memperoleh keyakinan bahwa uang yang akan atau telah mereka pinjamkan tidak jatuh ke tangan yang salah. Jika pinjaman itu disetujui, artinya kreditor yakin bahwa perusahaan tersebut mampu membayar dan mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang telah disepakati bersama.

b. Pemasok (Supplier)
Pemasok (supplier) juga berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan, terutama jika Anda membeli barang dengan sistem kredit atau tidak langsung dibayar tunai. Berdasarkan informasi yang disajikan pada laporan tersebut, supplier bisa mengambil keputusan apakah perusahaan Anda memiliki kemampuan membayar tagihan sesuai nominal yang tertera atau tidak. Jika perusahaan dinilai tidak mampu, supplier akan menolak kerja sama dengan perusahaan atau dapat mengajukan negoisasi dalam kerja sama tersebut.

c. Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan adalah orang terpenting yang sangat membutuhkan laporan keuangan. Setelah mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajemen dapat mengetahui dan memastikan bawa semua proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan ini juga dapat menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa yang akan datang.

d. Investor
Sebagai penanaman modal pada bisnis, investor pasti selalu ingin tahu apakah modal yang mereka berikan telah digunakan secara tepat. Penggunaan laporan keuangan yang baik, menyebabkan investor akan merasa yakin terhadap bisnis Anda. Mereka tidak akan merasa keberatan untuk menanamkan modalnya ke perusahaan sehingga Anda dapat lebi mudah mengembangkan bisnis dengan modal tambahan dari investor tersebut. Laporan keuangan yang baik adalah bentuk kepercayaan terhadap para investor yang sudah berinvestasi pada bisnis Anda.

e. Pemerintah
Setiap bisnis yang terlapor akan memiliki kewajiban terhadap pemerintah untuk membayar pajak. Besaran pajak yang dibayarkan akan sesuai dengan besaran angka yang tertulis dari laporan keuangan yang dimiliki oleh bisnis. Makin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak. Misalnya, penggelapan pajak terkait masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bisnis. Makin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak. Misalnya, penggelapan pajak terkait masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bagi bisnis.

f. Pelanggan atau Konsumen
Pelanggan atau konsumen yang terkait penjanjian kerja sama untuk mmasarkan produk Anda juga berhak untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan. Pelanggan berhak tahu kelangsungan bisnis, terutama jika mereka terkait dengan perjanjian jangka panjang dengan bisnis Anda. Laporan keuangan yang baik akan menunjukkan riwayat bisnis yang baik sehingga akan meyakinkan pelanggan untuk mengambil sebuah kesepakatan kerja sama.

g. Karyawan
Karyawan biasanya ingin mengetahui laporan keuangan yang dimiliki perusahaan terkait dengan kemampuan gaji yang bisa dibayarkan perusahaan kepada mereka. Laporan keuangan yang baik akan membantu pihak perusahaan untuk bekerja sama dengan karyawan terkait pembayaran terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan.

h. Masyarakat
Sebuah perusahaan bisa memberi pengaruh terhadap masyarakat dalam beberapa cara. Misalnya, jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan dan perlindungan untuk penanam modal dalam negeri. Informasi keuangan perusahaan yang baik dapat membantu masyarakat menyediakan info atau model perkembangan terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan.
Baca juga Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK
2. Karateristik Laporan Keuangan
Berikut beberapa karakteristik dalam membuat laporan keuangan, diantaranya sebagai berikut.
a. Dapat Difahami (Understandability)
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya. Berdasarkan penjelasan tersebut, laporan keuangan juga harus disajikan dengan baik dan sesuai standar kejelasan. Tujuannya agar pemakai informasi laporan keuangan bisa dengan mudah memahami laporan keuangan yang dibuat.
Kesulitan konsumen untuk memahami informasi tertentu tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memasukkan informasi itu ke dalam laporan keuangan. Hal itu karena laporan keuangan harus dibuat secara transparan.

b. Relevan (Relevance)
Informasi dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi konsumen dan berguna untuk mengevaluasi peristiwa pada masa lalu. Relevansi informasi bermanfaat untuk memprediksi kejadian di masa mendatang dan menegaskan keputusan ekonomi.
Prediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan serta hal lainnya seringkali didasarkan pada informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu. Oleh karena itu, penyusunan laporan keuangan yang relevan dapat menjadi pendukung pemakai laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan yang akan diambil nantinya.

c. Dapat Dipercaya (Reliability)
Laporan keuangan dikatakan dapat dipercaya apabila tidak memilik atau bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan materal.
Tingkat kejujuran informasi juga akan memengaruhi relevansi. Jika informasi yang disajikan dapat dipercaya maka informasi tersebut akan mekin relevan. Keandalan informasi dipengaruhi oleh hal – hal berikut.

1) Kejujuran dalam Menyajikan Informasi
Laporan yang dapat dipercaya adalah laporan yang menggambarkan secara jujur keadaan, transaksi, dan peristiwa yang terjadi.

2) Substansi Mengungguli Bentuk
Peristiwa harus dicatat sesuai dengan substansi dan realitanya.

3) Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan, dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada informasi yang menguntungkan beberapa pihak saja.

4) Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan diakui dengan mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat (prudence). Pertimbangan sehat adalah kehati – hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aktiva atau pengahasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah.

d. Dapat Dibandingkan
Lapoaran keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang dapat dibandingkan secara antarperiode. Perbandingan tersebut bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan dan kesehatan perusahaan.
Baca juga RPP Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XII SMK
3. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut.
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi menganai aktivitas pembiayaan investasi.
e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

4. Komponen Laporan Keuangan
Berikut adalah komponen – komponen dalam laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
a. Neraca
Neraca merupakan pembagian lancar dengan tidak lancar serta jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan menyajikan ativa lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang, kecuali untuk industri tertentu yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) khusus. Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut aturan jatuh temponya.

b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

c. Laporan Perubahan Ekuitas
Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan. Hal itu berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang ditunjukkan untuk memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi.

e. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dlam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, serta informasi tambahan serta kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta pengungkapan – pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
Baca juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal
B. Analisis Laporan Keuangan
Meskipun tidak memiliki wujud fisik, produsen perangkat lunak dapat dikategorikan dalam perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, Anda akan mempelajari analisis laporan keuangan dalam perusahaan manufaktur

1. Metode Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau model untuk mengetahui keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur – unsur laporan keuangan dan perubahan unsur – unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.
Laporan keuangan masing – masing pihak mempunyai kepentingan sendiri – sendiri. Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisis laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan – tekanan yang diberikan pada analisis tersebut. Penafsiran atas analisis laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing – masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Sebagaimana Anda ketahui bahwa manajemen mementingkan laba yang dicapai cukup tinggi, cara kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari di bidang keuangan maupun dibidang usaha atu operasi. Oleh karena itu, manajemen menyediakan informasi yang lengkap dan terperinci.

Pemegang saham, menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan, terutama ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang dihasilkan dari investasi serta pada kemunginan – kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada waktu yang akan datang.

Berdasarkan sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank – bank dan pedang – pedagang besar yang penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang – utang jangka pendeknya (likuiditas perusahaan). Menurut kreditur jangka panjang, yang penting adalah tingkat pendapatan perusahaan sekarang maupu waktu – waktu yang akan datang, yaitu pospek ekonomis dari perusahaan yang diberi kredit. Tingkat pendapatan perusahaan dapat dinilai berdasarkan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan angsuran pinjaman secara teratur.

Pihak seperti pemerintah dan karyawan perusahaan, kepentingannya berhubungan dengan soal kesempatan kerja, peningkatan hasil produksi, penarikkan pajak sebagai salah satu sumber anggaran belanja negara, dan pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi dan pemerintah. Menurut karyawan, yang pentig adalah soal gaji atau upah dan insentif – insentif lainnya.

Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan dalam bidang keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat.
Ada beberapa macam metode dan teknik analisis laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik analisis laporan keuangan tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Analisis perbandingan neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan hal – hal berikut.
1) Data absolut (jumlah dalam rupiah)
2) Kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah
3) Kenaikan dan penurunan dalam pesanan
4) Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
5) Persentase dari total
b. Analisis perubahan modal kerja
c. Analisis model dari rasio unsur – unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
d. Analisis persentase per komponen dari neraca dan laporan laba rugi,
e. Analisis rasio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba rugi, dan kedua laporan keuangan
f. Analisis perbandingan dengan rasio industri.
g. Analisis perubahan pendapatan neto atau analisis perubahan laba bruto.
h. Analisis titik impas (break even analysis).
Baca juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Langkah – Langkah dalam Membuat Perencanaan Pemasaran
2. Jenis Analisis Laporan Keuangan
Ada beberapa jenis analisis yang dapat dilakukan, yakni analisis internal, eksternal, horizontal, dan vertikal.

a. Analisis Internal
Analisis dilakukan oleh pihak yang dapat memperoleh informasi secara lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis dilakukan oleh manajemen dalam engukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Menurut seorang penganalisis internal, selain laporan – laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan – laporan intern yang bisa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud – maksud itern.

b. Analisis Eksternal
Analisis eksternal dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data secara terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisis dilakukan oleh bank – bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham, dan lain – lain dalam rangka mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas.
Menurut seorang penganalisis eksternal, hanya tersedia laporan – laporan keuangan yang lazimnya diumumkan kepada publik, yaitu neraca dan laporan laba rugi. Oleh karena terbatasnya data yang bisa didapatkan mengakibatkan penganalisis eksternal tidak bisa menganalisis lebih mendalam seperti yang dilakukan oleh seseorang penganalisis internal.

c. Analisis Horizontal
Analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari comparative statements dan index number series.

d. Analisis Vertikal
Analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini terdiri dari common size financial statement dan ratio analysis.

3. Teknik Analisis Laporan Keuangan
Sering kali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya adalah sebagai berikut.
Baca juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Analisis Lembar kerja Pembuatan Prototype Produk Kreatif
a. Teknik Analisis Comon Size
Analisis common size mengubah angka – angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Angka – angka yang ada di neraca, common base – nya adalah total aktiva. Total aktiva yang dipergunakan adalah 100%.

b. Teknik Analisis Indeks
Analisis indeks mengubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang di pandang sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang paling awal. Analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari waktu ke waku.

4. Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Perincian jumlah sen pada analisis laporan keuangan biasanya dapat dihilangkan. Pembualatan data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalam ribuan atau jutaan rupiah tidak akan memengaruhi dalam perhitungan rasio, persentase, dan perbandingan karena sifat hubungan itu sebenarnya tidak berubah.
Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui adanya kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dala rupiah) dalam persentase. Perubahan ini penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan.
Analisis perbandigan tersebut biasanya juga dilengkapi dengan rasio. Rasio ini dihitung dengan cara membagi jumlah rupiah tahun ini dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih kecil dari jumlah rupiah tahun dasar. Sebaliknya, rasio lebih dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar.

a. Jumlah Kumulatif dan Rata – Rata
Analisis perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif dan angka rata – rata tahunan. Selanjutnya, akan dapat dianalisis apakah data yang ada menyimpang dari angka rata – rata tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, dapat dicari faktor – faktor penyebabnya sehingga dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.

b. Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan
Laporan keuangan yang diperbandingkan, menunjukkan perubahannya secara absolut (dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen). Analisis dapat dilakukan dengan melihat perubahan masing – masing unsur secara individual dan melihat gabungan beberapa unsur yang ada kaitannya. Perbedaan – perbedaan yang terjadi dicari faktor – faktor penyebabnya dan dapat dinilai apakah perubahan – perubahan itu bersifat menguntungkan.
Baca juga Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan Perkembangan Usaha
Untuk mendapatkan file Materi Produk Kreatif dan Kewirausahan Membuat Standar Laporan Keuangan ini agar bisa di print out silahkan klik DISINI.