Materi Kepariwisataan, Pola Pengeluaran Wisatawan

Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan

BAB 2
Motivasi Tujuan Perjalanan, Karateristik Wisatawan dan Dola Pengeluaran Wisatawan

Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Perhotelan dan Jasa Pariwisata
Kompetensi Keahlian : Perhotelan

KD 3.2 Memahami motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

KD 4.2 Mengklasifikasi motivasi tujuan perjalanan, karateristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan berdasarkan usia, jenis kelamin dan status keluarga saat perjalanan wisata

D. Pola Pengeluaran Wisatawan

Tujuan pembelajaran:
Mengevaluasi si berbagai pola pengeluaran wisatawan berdasarkan data wisatawan di suatu wilayah

Pariwisata memberikan devisa sangat besar yang dihasilkan oleh pembelanjaan para wisatawan mancanegara. pariwisata juga menjadi salah satu faktor yang efektif dalam pengembangan retribusi internasional. pelaku usaha pariwisata sangat diperlukan dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan lebih banyak membelanjakan uangnya selama melakukan perjalanan. makin lama wisatawan berada di suatu tempat, Hal ini akan meningkatkan pola pengeluaran mereka. hal ini juga akan menambah motivasi orang untuk ikut pada kunjungan berikutnya.

hal penting lain yang perlu diperhatikan sebagai akibat kegiatan pariwisata bagi perekonomian suatu daerah atau negara adalah timbulnya kontribusi yang dihasilkan oleh wisatawan terhadap pendapatan penduduk setempat. pengeluaran wisatawan di daerah yang dikunjunginya menimbulkan pendapatan dan produk serta jasa baru yang selanjutnya akan merangsang timbulnya pengeluaran dan pendapatan lanjutan. efek berganda atau multiplier effect Adalah Jumlah peningkatan pendapatan masyarakat setempat yang dihasilkan dari pengeluaran awal wisatawan pada suatu periode waktu tertentu.

perhatikanlah bagan yang menunjukkan saluran pengeluaran wisatawan untuk beberapa kebutuhan di daerah tujuan wisata berikut.

BAGAN POLA PENGELUARAN WISATAWAN

Pola Pengeluaran Wisatawan

Berdasarkan ilustrasi diatas, terlihat bahwa pengeluaran wisatawan akan diterima beberapa komponen penunjang kegiatan pariwisata. setiap komponen pariwisata itu selanjutnya akan mengeluarkan biaya-biaya untuk hal-hal lain yang berkaitan dengan proses produksi.
sebagai contoh, perhatikan bagan yang memperlihatkan peningkatan pendapatan masyarakat sebagai akibat pengeluaran wisatawan atas kegiatan pariwisata.

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT AKIBAT PENGELUARAN WISATAWAN ATAS KEGIATAN PARIWISATA

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT AKIBAT PENGELUARAN WISATAWAN ATAS KEGIATAN PARIWISATA

Dapat dilihat bahwa pengeluaran awal wisatawan sebesar Rp100.000 akan menimbulkan pengeluaran akhir yang besarnya rp223.000. hal ini berarti terjadi peningkatan jumlah pengeluaran yang besarnya 2,2 3 kali dari pengeluaran awal.
Secara nyata diketahui bahwa pengeluaran awal wisatawan di suatu daerah tujuan wisata akan mengakibatkan tiga jenis pengeluaran berikut.
1. pengeluaran langsung / direct spending
pengeluaran langsung adalah pengeluaran wisatawan yang secara langsung diterima oleh pengusaha pengusaha industri pariwisata

2. pengeluaran tidak langsung / indirect spending
pengeluaran tidak langsung adalah pengeluaran yang diberikan oleh industri pariwisata terhadap industri industri lain yang secara nyata ikut menunjang kegiatan pariwisata
3. pengeluaran ikut-ikutan / induced spending
pengeluaran ikut-ikutan adalah pengelolaan industri pariwisata yang memberikan rangsangan bagi peningkatan pendapatan industri lain yang tidak secara nyata terlihat ada kaitannya dengan kegiatan pariwisata
oleh karena itu, Faktor yang paling menentukan adalah pengeluaran wisatawan itu sendiri, selain jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan di tempat tujuan wisata. perhitungan ekonomi yang sederhana mengenai kunjungan wisatawan ke suatu destinasi dapat digambarkan dengan rumus berikut.

💲= N x L x E
keterangan:
💲= jumlah penerimaan yang diperoleh dari kunjungan wisatawan (total expenditure)
N = jumlah wisatawan yang datang( number of tourist)
L = selamat tinggal rata-rata wisatawan ( length of stay)
E = jumlah pengeluaran belanja wisatawan per hari (average expenditure per tourist per day)

Metode penelitian penerimaan devisa

badan perserikatan bangsa-bangsa dalam kurung (PBB) yang berkaitan dengan dana moneter internasional ( International monetary fund/IMF) telah menggariskan dua metode utama yang digunakan untuk melakukan perhitungan penerimaan devisa, yaitu sebagai berikut.

1. metode survei

dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari wisatawan. pertanyaan yang diajukan sifatnya sukarela dan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan apa saja yang telah dikeluarkan wisatawan selama melakukan kunjungan nya di suatu daerah atau negara. metode ini dilakukan sepanjang tahun dan mengambil sampel yang berbanding sepadan dengan jumlah keseluruhan wisatawan yang berkunjung. kelemahan metode ini adalah memakan biaya yang besar karena dilakukan sepanjang tahun dan hasil penghitungannya nya tidak berdiri sendiri karena harus dibandingkan dengan catatan fasilitas penunjang pariwisata yang lain

2. metode perkiraan

pada umumnya data-data yang dibutuhkan sudah tersedia atas hasil pengumpulan data instansi atau lembaga lainnya. namun ada kalanya data-data yang sudah ada tersebut perlu diolah kembali sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dilakukan. metode perkiraan ini tergantung dari corak dan tingkat perekonomian kelompok yang melakukan perjalanan wisata, misalnya Pengusaha, buruh, belajar, dan mahasiswa, dengan siap kelompok memiliki perbedaan dalam daya beli serta kebiasaannya. Selain itu, tu mempertimbangkan faktor kebangsaan dari wisatawan yang datang. perkiraan pengeluaran berdasarkan kebangsaan banyak bergantung pada tingkat perekonomian negara asal wisatawan yang bersangkutan.

jumlah penerimaan devisa dari sektor pariwisata menurut metode ini dapat diperoleh bila ketiga variabel perkiraan penerimaan devisa, yaitu jumlah wisatawan, selamat tinggal, dan rata-rata pengeluaran wisatawan per hari setiap wisatawan untuk suatu waktu atau periode tertentu.

contohnya, dalam tahun 2017 diketahui jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 7.000.000 orang yang(N) dengan lama tinggal (L) selama 8 hari, Dan rata-rata pengeluaran wisatawan sebesar 150 us dolar tiap hari untuk masing-masing wisatawan (E) . jadi di pada tahun tersebut Indonesia memperoleh devisa dari sektor kepariwisataan sebesar.


💲= N x L x E
= 7.000.000 x 8 x US 💲150
= US 💲 8.400.000.000

Secara umum, pola pengeluaran wisatawan domestik dan mancanegara di Indonesia adalah sebagai berikut

1. produk pertanian
2. produk industri non makanan
3. kesehatan dan kecantikan
4. cenderamata
5. jasa pariwisata lainnya
6. jasa seni dan budaya
7. rekreasi dan hiburan
8. biro perjalanan/ tour operator dan pramuwisata
9. restoran dan sejenisnya
10. hotel dan akomodasi

Menurut salah Wahab dalam buku manajemen kepariwisataan, pola pengeluaran wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata dapat dibedakan menjadi dua bagian.

1. berdasarkan umur
a. Pariwisata remaja (youth tourism)

Pariwisata remaja adalah jenis kegiatan pariwisata yang dikembangkan untuk para remaja dan pada umumnya dengan harga relatif murah dengan menggunakan sarana akomodasi Youth hostel

b. pariwisata dewasa (Adult tourism)

Pariwisata dewasa adalah jenis kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang dewasa atau berusia lanjut. pada umumnya, orang-orang yang melakukan perjalanan ini adalah mereka yang menjalani masa pensiun

2. berdasarkan jenis kelamin
a. pariwisata pria ( masculine tourism)
pariwisata pria adalah jenis pariwisata yang hanya diikuti kaum pria
b. pariwisata wanita ( feminim tourism)
Pariwisata wanita adalah jenis pariwisata yang hanya diikuti oleh kaum wanita

Ada 5 jenis perencanaan pengeluaran wisatawan yang umum berdasarkan usia dan jenis kelamin, yaitu sebagai berikut.
1. akomodasi hotel

penginapan Merupakan hal yang sangat diperlukan bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata. oleh karena itu, perencanaan keuangan berkaitan dengan penginapan harus dianggarkan dengan baik, misalnya berapa hari akan menginap tempat wisata dan berapa anggaran biayanya

2. makanan dan minuman

bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata, selama mereka berkunjung, makan minum menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan dan tentunya memerlukan anggaran yang sudah harus dipersiapkan selama berada di tempat wisata.

3. pembelian souvenir

pemilihan souvenir atau oleh-oleh merupakan hal yang kurang penting bagi sebagian orang, tetapi bagi sebagian orang yang lain, Kegiatan ini wajib dilakukan jika bepergian ke tempat wisata. dalam perjalanan, perlu dianggarkan Juga untuk membeli souvenir, Karena souvenir merupakan kenangan tersendiri dan tanda bahwa seseorang pernah pergi ke suatu daerah wisata tertentu

4. transportasi lokal

pada saat berkunjung ke suatu daerah wisata tentunya membutuhkan sarana transportasi lokal untuk berkeliling di daerah wisata tersebut, maka perlu dianggarkan sebelumnya agar liburan semakin menarik

5. jalan-jalan di daerah wisata

ketika berkunjung ke daerah wisata, tentu wisatawan tidak akan mengeluh berada di tempat penginapan selama 24 jam. mereka justru biasanya berkeliling dan banyak menghabiskan waktu untuk melihat objek-objek wisata yang ada di daerah tersebut. 

Untuk mendapatkan Materi Kepariwisataan kelas X SMK bagian D. Pola Pengeluaran Wisatawan silahkan unduh filenya di bawah ini.

Jika para rekan guru berminat untuk mendapatakn perangkat pembelajaran lengkapnya silahkan klik DISINI.