Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal

https://smkindonesia1.blogspot.com/
Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal
Kompetensi dasar
3.10 Menganalisis perencanaan produsi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal

Semakin banyak jumlah manusia, tentu semakin anyak pula tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Hal ini yang menyebabkan proses produksi harus berjalan seara terus menerus dan dalam proses yang banyak atau massal. Produksi massal merupakan proses produksi pada bidang yang beragam dan didistribusikan secara manufaktur. Knsep produksi massal dapat diterapkan pada berbagai jenis produk, dari cairan dan partikel partikel ditangani dalam jumlah besar (seperti makanan, bahan bakar, bahan kimia dan mineral) sampai bagian bagian padat yang kecil kecil (seperti pengencang) ke perakitan bagian bagian kecil tersebut (seperti peralatan rumah tangga dan mobil)

Produksi massal merupakan suatu metode yang paling umum diterapkan di dalam produksi produk perangkat keras. Dengan adanya produksi massal produk - produk perangkat keras, perangkat lunak, multimedia, dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan dalam waktu relatif cepat. Namun, produksi massal harus direncanakan dengan matang. Hal ini dikarenakan proses produksi massal merupakan produksi yang berkesinambungan. Jika terdapat kesalahan dalam satu tahap produksi massal, maka tahap lain akan ikut terkena imbasnya. Untuk lebih jelasnya , simaklah materi berikut ini!
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Membuat Standar Laporan Keuangan
A. Aspek Produksi
Aspek produksi massal merupakan aspe yang dapat menjangkau berbagai macam area ilmu. Namun, anda dapat membedakan produksi massal dengan produksi kerajinan atau industri rumahan. Aspek aspek dalam produksi massal, seperti ini produksi dan standardisasi ukuran, telah lama ada bahkan sebelum era revolusi industri. Namun, adanya era revolusi industri, menandai terciptanya mesin mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia. Selain itu, telah membuka jalan bagi manusia dalam melangsungkan produksi massal dalam waktu singkat.

1. Proses Produksi
Produksi merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan dari suatu barang dan jasa. Adapun, proes produksi merupakan suatu metode atau cara dan teknik yang diubah untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu hasil atau produk.

2. Tujuan Proses Produksi
Ada beberapa tujuan dari proses produksi, yaitu sebagai berikut.
a. Memenuhi Kebutuhan Manusia
Kebutuhan yang beragam dari setiap manusia mengharuskan tersedianya beranekaragam jenis barang serta jasa yang harus dipenuhi dalam kegiatan produksi.
b. Memperoleh Keuntungan atau Laba
Dengan proses produksi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa. Produsen juga akan memperoleh keuntungan dengan jalan menjual barang atau jasa tersebut. Kuntungan atau laba yang diperoleh, diharapkan sebanyak banyaknya sehingga dapat digunakan kembali untuk proses prduksi selanjutnya.
c. Menjaga Kelangsungan Hidup Bersama
Dengan adanya produksi barang atau jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dari setiap penjualan yang akan dilakukan. Hal ini akan digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan mereka termasuk kesejahteraan karyawan.
d. Meningkatkan Mutu dan Jumlah Produksi
Terjaganya mutu atau kualitas produk yang baik akan membuat konsumen untuk menggemari produk tersebut. Sehingga, jumlah konsumen akan meningkat dan berdampak pada pemesanan dan produksi yang makin banyak pula.
e. Mengganti Barang yang Rusak
Apabila terdapat beberapa barang yang rusak, baik rusak yang disebabkan oleh aus, rusak karena dipakai, atau rusak karena bencana alam. Semua akan diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa
3. Jenis Jenis Proses Produksi
Proses produksi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut.
a. Proses Produksi Secara Terus Menerus
Pada pola produksi secara terus - menerus, proses akan selalu sama setiap hari, tanpa adanya perubahan. Terdapat urutan yang pasti dari bahan baku sampai menjadi produk akhir.
Berikut contoh dari proses produksi secara terus - menerus.
1) Usaha Tekstil
2) Usaha Kertas
3) Garmen
Ada beberapa ciri ciri pada proses produksi yang dilakukan secara terus menerus, diantaranya sebagai berikut.
1) Produksi dengan jumlah yang besar dengan variasi yang kecil.
2) Penyusunan peralatan atas dasar urutan pekerjaan dari bahan mentah menjadi produk akhir.
3) Adanya mesin mesin bersifat khusus untuk menghasilkan produk produk tertentu.
4) Pengaruh operator kecil
5) Tidak membutuhkan banyak karyawan
6) Adanya kemacetan pada suatu bagian akan mengakibatkan kemacetan pada bagian lainnya.
7) Memerlukan ahli perawatan yang cukup baik
8) Variai produk akhir kecil

b. Proses Produksi Secara Terputus
Berikut beberap ciri ciri pross produksi secara terputus putus
1) Menghasilkan produk yang lebih kecil dengan variasi yang banyak
2) Produksi berdasarkan pesanan
3) Penyusunan fasilitas produksi berdasarkan fungsinya
4) Mesin bersifat general purpose machine (mesin bersifat umum/serbaguna)
5) Adanya pngaruh karyawan yang benar
6) Apabila terjadi kemacetan pada suatu bagian, hal ini tidak akan berimbas pada bagian lainnya.
7) Diperlukan pengendalian proses yang baik
8) Diperlukan bahan mentah yang cukup tinggi
9) Peralatan bersifat fleksibel dengan tenaga manusia
10) Diperlukan ruangan yang cukup besar
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Promosi dan Media Promosi
B. Perencanaan Produksi Massal
Dalam sebuah produksi, perencanaan merupakan suatu hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Perencanaan sebuah produk merupakan sebuah prose menciptakan ide produk dan menidaklanjuti produk tersebut sampai kepasaran untuk diperkenalkan. Pada tahap ini, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga, dan promosi.
Kesuksesan ekonomi produk massal suatu perusahaan tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Kemudian, secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufakktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan setiap elemen perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh pelanggan maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh pelanggan menjadi lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorintasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun, laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.

1. Dimensi Spesifik Usaha Pengembangan Produk
Ada lima dimensi spesifik yang berhubungn dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk. Lima dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kualitas Produk
Kualitas produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini akan berdampak terhadap pangsa pasar dalam menentukan harga yang harus dibayar oleh pelanggan.

b. Biaya Produk
Biaya produk merupakan modal yang digunakan untuk produksi setiap unit, seperti peralatan atau alat bantu. Biaya produk menentukan besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan tertentu.

c. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pegembangan produk akan menentukan perusahaan dalam berkompetisi. Hal ini akan menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, sehingga akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan.

d. Biaya Pengembangan Produk
Dalam proses produksi, biaya pengembangan produk merupakan produk suatu hal yang sangat penting untuk mencapai investasi yang dibutuhkan dalam mencapai profit.

e. Kapabilitas Pengembangan Produk
Kapabilitas pengembangan produk merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.
Perancangan dan pembuatan suatu produk, baik produk, baik produk yang baru ataupun produ yang sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini dapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudiaan disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Baca juga: Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Langkah – Langkah dalam Membuat Perencanaan Pemasaran
2. Hubungan Antara Perencanaan dengan Kondisi Produksi
Ada beberapa permasalahan dalam perencanaan produksi, diantaranya sebagai berikut:
a. Fasilitas produksi apa saja yang diperlukan
b. Cara membagi alat alat produksi tersebut agar dapat digunakan dalam proses produksi
c. Cara agar alat alat produksi tersebut dapat digunakan untuk membuat produk yang diinginkan dan dalam jumlah yang diinginkan.

Secara umum, perencanaan produksi berkaitan dengan dua aspek, yaitu aspek penjadwalan dan perencanaan tugas, serta tata letak atau hubungan antarsumber daya. Perencanaan produksi bersifat dinamis. Artinya, perencanaan produksi selalu berubah ubah, sesuai dengan adanya perubahan rencana yang mungkin terjadi. Adapun kontrol produksi merupakan mekanisme untuk mengawasi agar produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Kontrol produksi memiliki fungsi fungsi penting, diantaranya sebagai berikut.
a. Menjaga agar proses produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana
b. Mengamati kemajuan produksi dan mencatat kekurangan kekeurangannya
c. Menganalisis data yang dicatat dan menghitung kesalahan kesalahannya
d. Mengambil langkah langsung untuk mengoreksi kesalahan kesalahan yang ada pada proses produksi
e. Meneruskan laporan kontrol produksi kepada bagian perencanaan untuk ditindaklanjuti.

3. Fase dalam perencanaan produk
Fase dalam perencanaan produk merupakan suatu kegiatan dalam proses perancangan. Fase fase dalam proses perancangan produk berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap fase terdiri dari beberapa kegiatan yang dinamakan langkah langkah dalam fase. Berikut beberapa fase dalam proses perancangan produk.

a. Mengidetifikasi Peluang
Peluang produk dapat diperoleh melalui empat cara, dintaranya sebagai berikut.
1) Produk baru
2) Turunan dari produk yang sudah ada
3) Perbaikan produk yang sudah ada
4) Produk yang pada dasarnya baru
Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1) Keluhan pelanggan terhadap produk sejenisnya yang sudah ada
2) Analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing
3) Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis
4) Adanya kecendrungan dalam gaya hidup, demgrafi, dan teknologi
Download juga: Silabus Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI SMK Kurikulum 2013 Revisi Terbaru
b. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek
Ada empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan peluang peluang bagi produk baru, yaitu sebagai berikut.
1) Strategi bersaing
Strategi bersaing merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk dengan memperhatikan para pesaing usaha. Strategi ini digunakan untuk memilih peluang.
Pada umumnya, perusahaan melakukan diskusi tingkat manajemen untuk membahas strategi dalam menghadapi persaingan usaha. Berikut beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan.
a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi
b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya
c) Fokus pelanggan
d) Produk tiriuan
2) Segmentasi pasar
Pembagian pasar kedalam segmen membuat perusahaan dapat memetakan selera pelanggan terhadap suatu produk pesaingnya. Pemetaan produk produk pesaing dan milik sendiri kedalam segmen segmen akan membantu perusahaan dalam memperkirakan kelemahan produk pesaingnya.
3) Perkembangan teknologi
Pada perusahaan dengan produk berupa teknlogi , keputusan perencanaan yang utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi baru dalam kegiatan produksi massal.
4) Perencanaan platform produk
Platform produk yang baik dapat menjadi dasar dalam pembuatan sebuah produk turunan yang mampu memenuhi selera pasar. Keputusan mengenai platfrom produk berkaitan erat dengan usaha pengembangan produk serta implementasi teknologi dalam membuat suatu produk. Guna pengembangan produk, maka perusahaan dapat menggunakan peta jalur teknologi. Peta jaluur teknlogi merupakan cara untuk menunjukkan perkiraan penggunaan teknologi dimasa depan dan teknologi yang tepat digunakan untuk pasar.
5) Evaluasi peluang produk baru
Evaluasi peluang produk dilakukan berdasarkan beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut.
a) Ukuran pasar (unit pertahun x harga rata rata).
b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun)
c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya)
d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar
e) Pengetahuan perusahaan mengenai tekonologi
f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain
g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan
6) Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan
Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi dimensi yang berguna, sehingga manajer akan mempertimbangkan dampak atas keputusan perencanaan produk. Pendekataan pemetaan yang dikemukakan oleh cooper et al (1998) melibatkan dimensi seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar dan sebagainya.
Download juga: RPP Bahasa Inggris Kelas XII SMK Revisi 2018
Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu
Aspek pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu terbagi menjadi aspek aspek berikut.
1) Pengelolaan sumber daya
Perencanaan produk secara mendalam dan menyeluruh akan membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang sudah dianggarkan.
2) Penentuan waktu proyek
Ada beberapa faktor dalam mempertimbangkan penentuan waktu proyek, yaitu seagai berikut.
a) Penentuan waktu pengenalan produk
b) Kesiapan teknolog
c) Kesiapan pasar
d) Persaingan dalam penawaran produk
e) Penyelesaian perencanaan proyek pendahuluan
Tahap penyelesaian perencanaan dilakukan setelah suatu proyek disetujui . kegiatan ini melibatkan tim yang disebut tim yang disebut sebagai tim inti. Pada fase ini, perusahaan harus mampu membuat menjelaskan visi produk.
Penulisan visi produk harus memakai bahasa yang memiliki makna umum. Untuk memberikan detail jelas suatu visi, maka tim inti harus mampu membuat sebuah pertanyaan misi, asumsi, serta batasannya.

1) Pernyataan misi
berikut beberapa hal dalam pernyaan misi.
a) Uraian ringkas pada produk. Produk ringkas yang mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari penggunaan konsp produk secara spesifik.
b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas
c) Pangsa pasar merupakan identifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.

2) Asumsi dan batasan
Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis prduk menjadi lebih terarah. Berikut beberapa permasalahan yang perlu diperimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan
a) Manufaktur
Mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional manufaktur
b) Pelayanan
Pelayanan pelanggan sangat menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu harus mampu menyusun strategi dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan
c) Lingkungan
Sasaran aspek lingkungan menyatakan bahwa seluruh komponen akan di manufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya sehingga tidak akan ada komponen yang sia sia
Perkiraan tersebut harus melalui tes yang disebut reality check. Dengan adanya reality check, perusahaan dapat membandingkan keocokan antara visi misi produk dengan kebutuhan pasar. Jika tidak sesuai, maka harus dilakukan perbaikan.
Download juga: RPP Administrasi Umum Kelas X SMK Revisi 2018
4. Keuntungan dan Kerugian Produksi Massal
Produksi massal memiliki keuntungan dan kerugian, yaitu sebagi berikut.
a. Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dari kegitatan produksi massa, diantaranya sebagai berikut.
1) Akuransi dan Otomatis Tinggi
Diantara keuntungan akurasi dan otomatis tinggi adalah sebagai berikut.
a) Banyak barang standar yang diproduksi
b) Barang barang yang diproduksi merupakan barang yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan otomatis tertinggi.
2) Kurang Biaya Tenaga Kerja
Salah satu keuntungan bagi perusahaan dengan memproduksi produk massal adalah dapat membuat biaya tenaga kerja lebih sedikit.
3) Tingkat Produksi Cepat
Tingkat produksi yang cepat dapat dipasarkan lebih cepat.
4) Sedikitnya Pengeluaran Per Unit
Produksi massal yang menggunakan peralatan efiien akan menggunakan biaya lebih sedikit.
b. Kerugian 
Selain memiliki keuntungan, produksi massal juga memiliki kekurangan atau kerugian, diantaranya sebagai berikut.
1) Sumber Daya Yang Terbuang
Sumber daya yang terbatas dapat merupakan suatu kerugian atau masalah yang cukup serius bagi suatu perushaan. Tidak selamanya mein yang digunakan kan berjalan lancar tanpa kendala. Ketika mesin mengalami kerusakan, tentu dibutuhkan tenaga pengganti yang cukup banyak.
2) Tidak Ada Jaminan
Barang yang diproduksi secara massal tidak memiliki jaminan ketika dipasaran akan menjadi produk yang laris dikalangan konsumen. Apabila barang yang telah diproduksi ternyata bukan barang yang digemari oleh konsumen, hal ini tentu akan mejadi sia sia dan perusahaan akan mengalami kerugian yang besar.
3) Lebih Banyak Untuk Bahan
Dalam produksi massal, membutuhkan penggunaan alat mesin otomatis yang membutuhkan banyak investasi. Selain itu, dibutuhkan pula bahan baku khusus agar tingkat produksi menjadi leih cepat. Hal ini tentu dibutuhkan biaya lebih daripada produksi biasanya.
4) Kurang Beragam
Salah satu ciri dari produksi massal adalah kesamaan dari produk yang dihasilkannya. Hal ini, tentunya akan membuat konsumen merasa jenuh atau bosan terhadap produk yang sama.
Download Materi Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Perencanaan Produksi Massal dalam bentuk pdf di bawah ini.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 comments:

comments