Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Akan Kirim Guru-Guru SMK ke Jerman |
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan mengirim para guru sekolah menengah kejuruan (SMK) Indonesia ke Jerman. Mereka diminta mempelajari energi terbarukan, sistem teknologi informasi, mekatronika, dan manajemen pendidikan.
Rencana itu sejalan dengan kerja sama dengan Hessische Landesstelle für Technologiefortbildung, Jerman. Kesepakatan kerja sama terungkap setelah Muhadjir bertemu dengan direktur lembaga pelatihan untuk para instruktur tersebut, Wolfgang Siegel, Senin (2/9/2018) di Graß Gerau, Jerman.
Mendikbud mengatakan Hessische Landesstelle dapat menjadi mitra Kemendikbud dalam menyiapkan guru dan instruktur untuk SMK. Saat ini guru-guru maupun kepala SMK dituntut lebih terampil dan adaptif dengan teknologi. “Salah satu poin program revitalisasi SMK adalah memperkuat kemampuan manajerial kepala SMK dan keterampilan guru-gurunya secara pedagogis maupun subtansi materi pelajaran keterampilannya,” kata Muhadjir seperti dilansir laman Kemendikbud.go.id, Selasa (4/9/2018).
Saat ini ada empat bidang SMK yang menjadi prioritas pengembangan, yakni pariwisata, industri kreatif, ketahanan pangan, dan kemaritiman. Namun, Indonesia masih memerlukan para ahli yang mampu mengelola energi terbarukan dengan sumber daya yang melimpah.
Rencana itu sejalan dengan kerja sama dengan Hessische Landesstelle für Technologiefortbildung, Jerman. Kesepakatan kerja sama terungkap setelah Muhadjir bertemu dengan direktur lembaga pelatihan untuk para instruktur tersebut, Wolfgang Siegel, Senin (2/9/2018) di Graß Gerau, Jerman.
Mendikbud mengatakan Hessische Landesstelle dapat menjadi mitra Kemendikbud dalam menyiapkan guru dan instruktur untuk SMK. Saat ini guru-guru maupun kepala SMK dituntut lebih terampil dan adaptif dengan teknologi. “Salah satu poin program revitalisasi SMK adalah memperkuat kemampuan manajerial kepala SMK dan keterampilan guru-gurunya secara pedagogis maupun subtansi materi pelajaran keterampilannya,” kata Muhadjir seperti dilansir laman Kemendikbud.go.id, Selasa (4/9/2018).
Baca Juga:
- MENDAMPINGI ANAK MASUK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
- Petunjuk Teknis Penatausahaan Blangko Ijazah Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2018
- Spektrum Keahlian SMK (Perdirjen Dikdasmen No. 06/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018)
- Konsep dan Model Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan
- Petunjuk Teknis Pengisian Blangko Ijazah dan Halaman Belakang Ijazah SMK Revisi 2017/2018
Saat ini ada empat bidang SMK yang menjadi prioritas pengembangan, yakni pariwisata, industri kreatif, ketahanan pangan, dan kemaritiman. Namun, Indonesia masih memerlukan para ahli yang mampu mengelola energi terbarukan dengan sumber daya yang melimpah.
“Kami tertarik dengan pelatihan guru-guru untuk dapat mengajarkan kepada siswa merakit dan menginstal teknologi energi dengan baik,” ungkap Mendikbud seusai melihat berbagai alat simulasi yang digunakan sebagai media pembelajaran di Hessische Landesstelle.
Wolfgang pernah menerima peserta pelatihan untuk energi terbarukan dari Indonesia. Pelatihan tersebut ditindaklanjuti dengan pelatihan lapangan di Medan, Sumatra Utara, beberapa tahun lalu. “Kami melatih mereka selama dua bulan dengan berbagai materi, seperti photovoltaics, perencanaan, perakitan alat listrik tenaga matahari, serta tambahan pedagogis dan manajemen pendidikan,” jelas dia.
Indonesia adalah salah satu dari 100 negara mitra Hessische Landesstelle. Dibandingkan Vietnam yang gencar mengirim gurunya berlatih di Jerman, memang belum banyak guru Indonesia yang mengikuti pelatihan di sana. “Ke depan semoga bisa segera mengirim guru-guru untuk berlatih di sini,” harap Wolfgang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) berkomitmen segera merancang peta jalan untuk kerja sama dengan Hessische Landesstelle dalam rangka memperkuat kompetensi guru-guru dan kepala SMK. Pada tahun ini rancangan tersebut ditargetkan selesai sehingga tahun depan pengiriman guru ke Jerman terealisasi sesuai jadwal akademik.
“Kita tertarik mengirim guru untuk mempelajari renewable energy, sistem teknologi informasi, mekatronika, dan manajemen pendidikan,” kata Mendikbud tentang program yang ditawarkan Hessische Landesstelle.
Sumber : news.solopos dan psmk.kemdikbud